Asap Kebakaran Hutan Kanada Menyeberang ke Eropa, Jutaan Orang Terpapar Udara Buruk

Citra udara tanggal 27 Mei 2025 milik Pemerintah Manitoba, menunjukkan kebakaran hutan yang terjadi di Flin Flon, Manitoba, Kanada. (Foto: AFP)

J5NEWSROOM.COM, Kebakaran hutan hebat yang melanda Kanada telah memicu dampak global, dengan asap tebalnya menyebar hingga ke Eropa dan mengganggu kualitas udara di berbagai wilayah. Lebih dari dua juta hektar lahan terbakar dan lebih dari 26.000 warga terpaksa mengungsi. Provinsi-provinsi seperti Saskatchewan dan Manitoba menetapkan status darurat karena kebakaran yang kian meluas dan sulit dikendalikan.

Perdana Menteri Saskatchewan, Scott Moe, menyebut situasi ini sebagai masa yang penuh tantangan, dengan kemungkinan jumlah pengungsi akan terus bertambah. Data dari Pusat Kebakaran Hutan Antarlembaga Kanada menunjukkan terdapat 208 kebakaran aktif per 2 Juni 2025, dan sekitar separuhnya dalam kondisi tak terkendali, terutama di wilayah komunitas adat yang kini banyak terdampak.

Militer Kanada telah diturunkan untuk membantu proses evakuasi dan pemadaman. Menteri Manajemen Darurat federal, Eleanor Olszewski, menyatakan bahwa musim kebakaran kali ini berlangsung lebih awal dan jauh lebih parah dari biasanya. Dampaknya juga terasa pada sektor energi, dengan beberapa perusahaan minyak besar di Alberta menghentikan sementara operasi mereka.

Asap pekat menyelimuti sebagian besar wilayah Kanada dan beberapa negara bagian di AS seperti Michigan, Minnesota, dan Wisconsin, sehingga Environment Canada mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas luar ruangan karena buruknya kualitas udara dan berkurangnya jarak pandang.

Secara mengejutkan, asap dari kebakaran ini telah mencapai Eropa. Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa mendeteksi asap di atmosfer tinggi yang menyebabkan langit berkabut dan matahari tampak kemerahan di beberapa bagian Eropa, meski tidak membahayakan secara langsung.

Menurut para ilmuwan, perubahan iklim menjadi penyebab utama tingginya intensitas kebakaran hutan tahun ini. Musim kebakaran dimulai lebih awal karena sedikitnya lapisan salju musim semi yang mempercepat pengeringan tanah dan vegetasi.

Sementara itu, kebakaran besar juga dilaporkan terjadi di Rusia, tepatnya di timur Danau Baikal, dengan emisi karbon mencapai sekitar 35 juta ton sejak April lalu.

Editor: Agung