
J5NEWSROOM.COM, Warga di Serbia dan Tajikistan menyuarakan keresahan atas dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh operasi tambang milik perusahaan China, Zijin Mining Group. Dari Bor di Serbia hingga Panjakent di Tajikistan, mereka mengeluhkan polusi udara, kerusakan lahan pertanian, dan relokasi yang tak kunjung direalisasi.
Zijin, yang menjalankan tambang tembaga di Serbia dan tambang emas di Tajikistan, dituduh mencemari lingkungan, meskipun pihak perusahaan menampik tudingan itu dan mengklaim telah menginvestasikan ratusan juta dolar untuk perbaikan lingkungan. Namun, warga tetap merasakan dampak buruk, seperti udara yang beracun dan tanaman yang gagal tumbuh.
Sejumlah warga mengaku menolak menjual tanah mereka kepada perusahaan, meski mendapat tekanan. Pemerintah Serbia tetap mendukung investasi China, memandangnya sebagai penggerak ekspor negara. Namun, bagi masyarakat lokal, kerugian lingkungan dan kesehatan dianggap jauh lebih besar daripada nilai ekonomi yang dijanjikan.
Di Tajikistan, warga juga menghadapi situasi serupa, termasuk intimidasi terhadap warga yang bersuara. Meski Zijin menyatakan kepatuhan terhadap hukum lokal dan rencana jangka panjang untuk tetap beroperasi, warga tetap skeptis terhadap komitmen tersebut. Di tengah janji-janji hijau dari perusahaan, masyarakat tetap menanggung beban berat dari dampak aktivitas tambang terhadap hidup dan lingkungan mereka.
Editor: Agung

