Tarif Dagang Trump Bikin Industri Perumahan Thailand Terpuruk

Ilustrasi Perumahan Thailand. (Foto: RMOL)

J5NEWSROOM.COM, Industri perumahan di Thailand mengalami tekanan berat akibat kebijakan tarif impor dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Tritecha Tangmatitham, Direktur Pelaksana pengembang properti Supalai, menyebut dampak tarif tersebut lebih serius dibandingkan gempa bumi yang melanda negara itu beberapa waktu lalu.

Menurut Tritecha, banyak pelaku bisnis yang terdampak tarif dagang AS membatalkan pembelian rumah, bahkan rela kehilangan uang muka demi tidak melanjutkan transaksi. Ia menyatakan, tidak seperti dampak gempa bumi yang sifatnya hanya sementara, kebijakan tarif ini memicu pembatalan sepihak secara langsung oleh para pembeli tanpa proses negosiasi.

Ia menjelaskan, pasca gempa bumi 28 Maret lalu, meski sempat ada 50 persen pembeli yang menyampaikan keinginan membatalkan pembelian, pada akhirnya hanya sedikit yang benar-benar membatalkan. Daya beli pun mulai pulih dan sudah mencapai 70 persen, dengan harapan akan kembali normal sepenuhnya pada tahun depan.

Namun berbeda dengan bencana alam, dampak kebijakan tarif Trump dinilai jauh lebih dalam. Tritecha memperkirakan jumlah proyek hunian baru di Bangkok dan sekitarnya pada 2025 hanya berkisar antara 60.000–70.000 unit, angka terendah dalam 15 tahun terakhir. Meski begitu, ia optimistis jika kondisi ekonomi dan kepercayaan konsumen membaik, pasar bisa kembali naik ke angka 90.000–110.000 unit per tahun.

Editor: Agung