SBY Endus Ada Pihak yang Tak Ingin Timur Tengah Damai

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Rep)

J5NEWSROOM.COM, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyoroti memanasnya konflik antara Iran dan Israel yang menurutnya semakin kompleks. Ia menilai bahwa konflik di kawasan Timur Tengah tak lagi hanya melibatkan negara-negara regional, tetapi juga turut dipengaruhi kepentingan negara besar di luar kawasan seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Turki.

“Kalau dulu lebih mudah ditengarai negara-negara Arab melawan Israel. Sekarang sudah berubah dan sepertinya anatomi konflik pun turut berubah,” kata SBY dalam wawancara “Spesial Interview SBY: Konflik Iran-Israel, Ancaman Global, dan Harapan Perdamaian”, Senin malam 16 Juni 2025.

Menurut mantan Kasospol ABRI itu, setiap kali ada peluang tercapainya gencatan senjata di Gaza, peluang tersebut selalu gagal terealisasi. Ia pun mencurigai adanya pihak-pihak tertentu yang memang tidak menginginkan perdamaian, karena mendukung salah satu pihak dalam konflik berkepanjangan ini.

SBY juga mengkritik Dewan Keamanan PBB yang menurutnya belum efektif menjalankan mandatnya untuk mengeluarkan resolusi yang benar-benar dapat ditegakkan. “Dalam praktek, Dewan Keamanan pun juga gagal untuk mengeluarkan resolusi yang enforceable dan ditaati oleh pihak-pihak yang ada di depan, termasuk oleh Israel,” ucapnya.

Meski demikian, SBY tetap menyuarakan harapan dan keyakinannya bahwa peluang perdamaian masih ada. Ia menyerukan agar dunia internasional tidak menyerah dalam mencari solusi demi mengakhiri penderitaan kemanusiaan yang menurutnya telah menyebabkan lebih dari 50 ribu korban jiwa dalam konflik terakhir ini.

“Seberat dan serumit apa pun, tetap harus dicari. Saya tahu tidak mudah. Karena permusuhan sangat dalam dan pada posisi ingin saling menghancurkan. Sehingga kegigihan mereka untuk merusak harus kita hadapi dengan kegigihan kita untuk mencegah kerusakan dan membangun kembali,” pungkas SBY.

Editor: Agung