
J5NEWSROOM.COM, Lebanon – Militer Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan Lebanon pada Jumat, 27 Juni 2025. Target serangan diklaim sebagai fasilitas bawah tanah milik kelompok Hizbullah yang berada di kawasan pegunungan dekat kota Nabatieh. Namun, sebuah gedung apartemen di kota tersebut turut terkena serangan, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 11 lainnya.
Korban tewas merupakan seorang wanita yang baru kembali dari Jerman untuk mengunjungi keluarganya. Meski militer Israel membantah menargetkan bangunan sipil dan menyebut ledakan berasal dari roket Hizbullah yang meledak setelah terkena serangan, pemerintah Lebanon menuding Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Serangan ini merupakan yang terbesar sejak gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang dimediasi Amerika Serikat pada November lalu. Ulama Syiah setempat, Hassan Ghandour, menyatakan pihaknya tidak akan mundur meski terus mendapat serangan udara.
Israel menyebut serangan itu sebagai upaya menghentikan pembangunan kembali infrastruktur milik Hizbullah, termasuk proyek bawah tanah yang disebut telah dinetralkan sepenuhnya. Dalam konflik sebelumnya, Hizbullah mengalami kerugian besar dengan lebih dari 4.000 korban jiwa di Lebanon dan kerugian material mencapai 11 miliar dolar AS. Sementara itu, Israel mencatat 127 korban jiwa, termasuk 80 tentara.
Editor: Agung

