Nike Kurangi Produksi di China untuk Hadapi Tarif Impor AS

Ilustasi Nike Store. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Nike Inc mengumumkan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungannya pada produksi dari China guna menghadapi rencana penerapan tarif impor baru oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Langkah ini diumumkan dalam panggilan investor usai pelaporan kinerja kuartal keempat perusahaan, Jumat 27 Juni 2025.

Meski penjualan Nike menurun 12 persen menjadi 11,10 miliar dolar AS, hasil ini masih lebih baik dari perkiraan pasar yang memproyeksikan penurunan hingga hampir 15 persen. Saham Nike pun melonjak 11 persen dalam perdagangan pasca jam kerja.

Chief Financial Officer Nike, Matthew Friend, menyebut bahwa saat ini sekitar 16 persen sepatu Nike di pasar AS berasal dari China. Namun angka tersebut ditargetkan menurun hingga satu digit tinggi sebelum Mei 2026, seiring pemindahan produksi ke negara lain demi menghindari dampak tarif.

Strategi diversifikasi ini juga didukung dengan fokus baru perusahaan pada lini sepatu olahraga, terutama sepatu lari. Model seperti Pegasus dan Vomero mencatatkan pertumbuhan, sementara produksi sepatu gaya hidup seperti Air Force 1 mulai dikurangi. Analis pasar menilai inovasi produk dan strategi pertumbuhan baru ini menjadi motor pemulihan Nike.

Meskipun demikian, Nike mengakui bahwa pasar China masih menjadi titik lemah dengan pemulihan ekonomi yang lambat dan persaingan yang ketat. Untuk kuartal berikutnya, perusahaan memperkirakan pendapatan akan turun di kisaran pertengahan satu digit, lebih baik dibanding prediksi analis yang memperkirakan penurunan sekitar 7,3 persen.

Editor: Agung