
J5NEWSROOM.COM, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan tiga pesan penting dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dalam membangun peradaban Islam. Pesan ini disampaikan dalam tausiyah refleksi tahun baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025, yang turut dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, duta besar negara sahabat, serta perwakilan ormas Islam.
Menurut Abdul Mu’ti, hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi tonggak awal kemenangan dakwah dan peradaban Islam. Ia menjelaskan bahwa ada tiga langkah strategis yang dilakukan Rasulullah saat membangun masyarakat Madinah.
Langkah pertama adalah membangun masjid sebagai fondasi spiritual dan sosial masyarakat. Masjid menjadi simbol persatuan dan kekuatan iman yang merekatkan umat serta menjadi dasar kemajuan peradaban. Langkah kedua adalah membangun pasar, yang menunjukkan pentingnya penguatan ekonomi dalam mewujudkan kesejahteraan umat. Mu’ti menekankan bahwa kesejahteraan material merupakan bagian dari syariat Islam, sebagaimana dijelaskan oleh ulama seperti Al-Ghazali. Ketimpangan ekonomi menurutnya menjadi salah satu sumber utama masalah sosial.
Langkah ketiga adalah membangun sistem kenegaraan melalui Piagam Madinah. Dokumen ini menjadi model tata kelola pemerintahan inklusif dan adil yang menjamin kerukunan antarumat, tanpa diskriminasi atau marginalisasi. Piagam Madinah menurutnya mencerminkan prinsip inklusi sosial yang relevan untuk kehidupan berbangsa masa kini.
Abdul Mu’ti menutup tausiyahnya dengan ajakan agar umat Islam menjadikan momentum tahun baru Hijriah sebagai upaya memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan kebangsaan. Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar memuji penyampaian Abdul Mu’ti sebagai uraian yang indah dan komprehensif dalam menggali hikmah 1 Muharram.
Editor: Agung

