Israel Larang Pasokan Susu Formula Bayi Masuk Gaza

Krisis kesehatan bayi di Gaza. (Foto: Net)

J5NEWSROOM.COM, Gaza – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk setelah terungkap bahwa Israel melarang masuknya pasokan susu formula bayi ke wilayah tersebut. Kebijakan ini memperparah kondisi warga, khususnya bayi dan anak-anak yang kini menghadapi kelaparan akut di tengah runtuhnya layanan kesehatan dan blokade total.

Sejak Maret 2025, bantuan kemanusiaan ke Gaza semakin terhambat. Bayi dan balita menjadi korban paling rentan akibat kekurangan gizi dan keterbatasan akses terhadap perawatan medis. Salah satu korban, bayi tiga bulan bernama Jouri Al-Masri, meninggal dunia karena tidak mendapatkan susu formula bebas laktosa yang dibutuhkannya. Ayahnya telah mencari dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, namun tidak berhasil menemukan satu kaleng pun.

Jouri menjadi satu dari tiga bayi yang dilaporkan meninggal dalam 24 jam akibat kelaparan. Di sisi lain, rumah sakit telah memperingatkan sejak pertengahan Juni bahwa stok susu bayi hampir habis. Di tengah kekurangan ini, banyak orang tua terpaksa menggunakan makanan pengganti seperti kacang lentil, yang justru memicu masalah kesehatan lain bagi anak-anak.

Seorang ibu, Joud Zourob, mengaku harus membagi satu kaleng susu untuk seminggu bagi anak kembarnya. Sementara di Gaza utara, seorang ibu hamil tua, Nermin Al-Halabi, mengaku hidup dalam ketakutan karena tidak ada tempat layak untuk melahirkan.

Blokade yang menghalangi masuknya bantuan pokok seperti susu formula dan perlengkapan medis dinilai telah mengubah Gaza dari zona konflik menjadi kuburan massal bagi anak-anak. Situasi ini memicu kecaman dari berbagai pihak karena dianggap sebagai kegagalan moral komunitas internasional untuk melindungi warga sipil yang paling rentan.

Editor: Agung