Kedai Khoirul, Spesialis Kelapa Bakar Batam Terus Didatangi Pelanggan

Khoirul (kiri) di depan kedainya di Sungai Panas Batam. (Foto: Saibansah/J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Di sudut simpang Coin, kawasan Sungai Panas, Batam, aroma asap kelapa terbakar menyatu dengan udara malam yang hangat. Di depan sebuah sekolah internasional, deretan bangku plastik dan meja sederhana menjadi saksi bisu dari kisah-kisah kesembuhan yang tak biasa.

Di tempat inilah, tiap malam, sekelompok orang berkumpul. Bukan untuk makan malam, bukan pula sekadar berbincang. Mereka datang demi seteguk air kelapa—yang telah melalui pembakaran tempurung, doa, dan harapan.

Adalah Khoirul, pria paruh baya asal Sumatera Barat, yang kini dikenal sebagai “spesialis kelapa bakar” oleh warga Batam. Ia bukan tabib, bukan pula herbalis bersertifikat. Namun, dari tangan dan tungkunya, segelas kelapa bakar telah menjadi secercah cahaya bagi para penderita penyakit ginjal.

“Setiap malam kumpul di sini. Ada yang dari Punggur, bahkan ada yang dari Tiban. Mereka minum kelapa bakar, rutin,” tutur Khoirul saat ditemui Republika, sambil sibuk membakar tempurung kelapa di atas bara.

Kelapa bakar bukanlah hal baru dalam budaya pengobatan tradisional Nusantara. Di berbagai daerah—dari Aceh, Jawa, hingga Sulawesi—kelapa muda yang dibakar dipercaya memiliki khasiat kesehatan. Di Batam, kepercayaan itu hidup kembali lewat kedai sederhana milik Khoirul.

Kisahnya bermula dari sebuah artikel yang tayang di media lokal, BATAMTODAY.COM, beberapa tahun silam. Berjudul “Obati Penyakit Ginjal Pakai Kelapa Bakar Sei Panas”, tulisan itu menjadi pemantik ledakan minat. Banyak yang datang karena penasaran, ada pula yang datang karena putus asa. Beberapa hanya ingin mencoba, tapi tak sedikit yang akhirnya menjadi pelanggan tetap.

“Awalnya cuma coba-coba. Tapi ternyata batu ginjalnya keluar. Saya sendiri kaget,” ujar Khoirul mengisahkan pengalaman pelanggannya.

Untuk mendukung klaimnya, pasien tersebut menunjukkan salinan hasil laboratorium dari Rumah Sakit Awal Bros dan beberapa rumah sakit lain milik pelanggan. Perbandingan hasil pemeriksaan sebelum dan sesudah rutin mengonsumsi kelapa bakar menunjukkan perubahan signifikan. “Alhamdulillah, yang tadinya mau operasi, akhirnya tidak jadi,” tambahnya.

Kini, kedai Khoirul yang berlokasi tepat di seberang Sekolah Australia itu, menjelma jadi ruang komunitas informal bagi para pejuang kesehatan ginjal. Mereka datang dari berbagai penjuru Batam, membawa cerita, harapan, dan secuil kekuatan untuk saling menyemangati.

Di antara pelanggan, ada pekerja pelabuhan, ibu rumah tangga, pensiunan guru, hingga mahasiswa. Mereka duduk berjejer, memegang kelapa bakar hangat, dan berdiskusi ringan soal pola makan, hasil cek laboratorium, atau jadwal terapi medis.

“Kita saling tukar info juga, kadang ada yang kasih tahu diet apa yang bagus buat ginjal. Ada juga yang share pengalaman lepas dari cuci darah,” ujar salah satu pelanggan, Slamet, 52 tahun, yang sudah enam bulan rutin datang ke kedai ini.

Khasiat: Mitos atau Fakta?

Secara ilmiah, manfaat kelapa bakar memang belum banyak diteliti secara spesifik. Namun, air kelapa muda sendiri dikenal sebagai minuman kaya elektrolit, diuretik alami, dan tinggi antioksidan. Proses pembakaran dipercaya oleh masyarakat dapat “mengaktifkan” unsur panas alami yang membantu mempercepat detoksifikasi tubuh, terutama bila dikombinasikan dengan bahan herbal seperti jahe, madu, atau serai.

Masyarakat pun sering melaporkan khasiat kelapa bakar sebagai berikut: 

1. Meningkatkan daya tahan tubuh
2. Memperlancar buang air kecil
3. Meredakan gejala masuk angin
4. Menjaga hidrasi tubuh
5. Meredakan panas dalam dan sariawan

Editor: Agung