Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ingatkan Pengurus KONI dan Cabor Harus Loyal dan Bertanggung Jawab

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana saat memberikan sesi komunikasi dan motivasi di Swiss-Belhotel, Merauke, Jumat (20/6/2025). (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Merauke – Pakar komunikasi dan motivator nasional Dr Aqua Dwipayana mengingatkan para pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan cabang olahraga (cabor) agar menunjukkan loyalitas kepada pimpinan masing-masing serta menjalankan program kerja dengan penuh tanggung jawab.

“Para pengurus KONI dan cabor harus loyal kepada ketua masing-masing. Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan berusaha agar hasilnya optimal,” ujar Dr Aqua Dwipayana saat memberikan sesi komunikasi dan motivasi di Swiss-Belhotel, Merauke, Jumat (20/6/2025).

Kegiatan bertajuk “Meningkatkan Komunikasi untuk Mengoptimalkan Prestasi Olahraga Papua Selatan” itu diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri dari pengurus KONI provinsi, kabupaten, dan berbagai cabor di wilayah Papua Selatan.

Dr Aqua hadir di Merauke atas undangan Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. Ia menekankan pentingnya komunikasi efektif dalam membangun kerja sama tim dan meningkatkan prestasi olahraga di daerah.

Sebagai anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat, Dr Aqua telah rutin memberikan materi serupa di berbagai lembaga dan organisasi, termasuk di lingkungan olahraga nasional.

Sebelum motivator kawakan itu tampil, di tempat yang sama dilaksanakan empat pelantikan baik pengurus KONI Papua Selatan masa bakti 2025-2029 maupun pengurus cabor.

Pertama, dilakukan Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman yang mengukuhkan dan melantik Ketua Umum KONI Papua Selatan Antonius Kasimirus Kaize bersama pengurus KONI lainnya.

Kedua, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Mayjen TNI Purn Dr (C) Komaruddin Simanjuntak mengukuhkan dan melantik Ketua Umum Pertina Papua Selatan Fransiskus Ciwe dan pengurus yang lain.

Ketiga, Direktur Pacu Tradisional PP Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Irfan Melayu selaku pemegang mandat tertulis dari Ketua Umum PP Pordasi Teddy Soediro mengukuhkan dan melantik SB. Nugroho selaku Ketua Pengprov Pordasi Pacu Papua Selatan.

Keempat, Kabid Operasional Harry Rifandi selaku pemegang mandat tertulis dari pelaksana tugas Ketua Umum PP Pordasi Berkuda Memanah Mayjen TNI Agape Zacharia Dondokambey mengukuhkan dan melantik SB. Nugroho sebagai Ketua Pordasi Berkuda Memanah Papua Selatan.

Pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Januari 1970 ini melanjutkan loyalitas kepada pimpinan sangat menentukan keberhasilan organisasi termasuk KONI dan cabor. Hal itu mutlak harus dilaksanakan.

Mantan wartawan harian Jawa Pos ini melanjutkan pengurus KONI dan cabor harus royal. Mau berkorban termasuk materi saat melaksanakan semua amanah yang diberikan kepadanya.

“Ingat bahwa sebagai pengurus, KONI dan cabor bukanlah tempat untuk mencari nafkah. Apalagi berusaha menghidupi dirinya dan keluarga. Jika ada yang berniat dan berpikiran seperti itu bakal kecewa karena tidak terwujud,” tegas Dr Aqua Dwipayana.

Pria yang memiliki jaringan pertemanan sangat luas ini mengingatkan bahwa KONI dan cabor adalah lahan ibadah. Bekerjalah tanpa pamrih. Hanya mengharapkan ridho dan pahala dari Tuhan.

Para pengurus KONI dan cabor di Provinsi Papua Selatan, kata Dr Aqua Dwipayana harus bersyukur. Mereka terpilih di antara sekitar 550 ribu penduduk provinsi itu. Jadi mereka orang pilihan dan terbaik.

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Dr Aqua Dwipayana mengingatkan seluruh pengurus KONI dan cabor di provinsi Papua Selatan untuk  meningkatkan kemampuan komunikasi masing-masing agar dapat mengoptimalkan prestasi berbagai cabor. Semuanya harus saling menghargai dan profesional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

“Komunikasi itu kelihatan sederhana bahkan sepele. Padahal sangat vital. Jika tidak hati-hati dalam berkomunikasi dampaknya bisa fatal,” ucap Dr Aqua Dwipayana yang mendalami komunikasi secara komprehensif baik formal maupun informal.

Dr Aqua Dwipayana melanjutkan komunikasi berperan penting dalam mewujudkan prestasi para atlet. Untuk itu, semua pihak yang terkait harus saling menghargai. Jangan ada yang mendominasi apalagi merasa paling hebat di antara yang lain.

“Ingat, setiap pengurus, pelatih, dan atlet sama-sama memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Masing-masing harus menunjukkan profesionalisme dengan kinerja terbaik, sehingga hasilnya optimal untuk mengharumkan nama daerahnya baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional,” ujar Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat ini.

Menurut pria rendah hati ini, untuk meraih prestasi terbaik di bidang olahraga, komunikasi adalah energi tak terlihat yang menyatukan kekuatan atlet, pelatih, dan pengurus. Didukung pemerintah dan masyarakat. Tanpa komunikasi yang solid dan positif, strategi hanya akan jadi wacana.

Bergerak Bersama

Dalam suasana penuh semangat dan antusiasme, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan bahwa komunikasi adalah “nafas” dari proses pembinaan prestasi olahraga. Pembicara laris ini menekankan bahwa komunikasi bukan hanya soal bicara, tapi juga tentang menyimak, memahami, dan bergerak bersama dalam semangat kebersamaan.

Dr Aqua Dwipayana melanjutkan, baik pengurus, pelatih, maupun atlet harus mampu membangun komunikasi yang saling menguatkan. Terutama saat menghadapi keterbatasan fasilitas, medan latihan yang menantang, dan dinamika sosial di daerah perbatasan seperti Papua Selatan.

Lebih lanjut, bapak dari Alira Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini menyoroti bahwa keberhasilan olahraga tak terlepas dari dukungan komunikasi yang sinergis dengan masyarakat. Warga agar selalu dilibatkan untuk memberi dukungan baik moril maupun material.

“Masyarakat harus merasa terlibat dan bersyukur. Ketika warga Papua Selatan melihat atlet sebagai simbol harapan dan kehormatan daerah, di sanalah prestasi lahir dari kebanggaan kolektif,” ucap mantan wartawan di banyak media besar ini.

Dengan melibatkan masyarakat Papua Selatan, ungkap Dr Aqua Dwipayana, maka terwujud kebersamaan untuk meraih prestasi terbaik. Ini merupakan kebanggaan daerah apalagi mengupayakannya dengan saling berkolaborasi.

Kolaboratif dan Partisipatif

Dr Aqua Dwipayana juga memberikan catatan tegas terhadap pentingnya komunikasi efektif dari pemerintah daerah. Dalam upaya membangun infrastruktur olahraga dan menciptakan ekosistem yang mendukung prestasi, pemerintah harus mampu berkomunikasi secara terbuka, kolaboratif, dan partisipatif.

Doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini mendorong agar Pemerintah provinsi Papua Selatan dan pemerintah kabupaten  aktif menyerap aspirasi insan olahraga dan tidak hanya hadir saat kemenangan dirayakan. “Prestasi adalah hasil dari proses panjang. Pemerintah harus jadi fasilitator dan motivator,” tegas Dr Aqua Dwipayana.

Penulis banyak buku “super best seller” ini mengapresiasi kehadiran Gubernur Papua Selatan Prof Apolo Safanpo pada acara tersebut. Itu sebagai bukti nyata dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk KONI dan cabor.

Menurut Dr Aqua Dwipayana kehadiran Prof Apolo tentunya diiringi dengan harapan agar semua pengurus KONI dan cabor bekerja secara profesional. Dengan begitu dapat mewujudkan para atlet Papua Selatan yang berprestasi baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.

“Bersyukurlah para pengurus KONI dan cabor di Papua Selatan karena olahraga di provinsi ini mendapat dukungan dari Pak Apolo sebagai gubernur. Momentum yang baik ini agar menghasilkan prestasi para atlet,” tutur pria yang hobi silaturahim ini.

Konsep REACH Plus AC

Terkait dengan upaya meningkatkan kemampuan komunikasi para pengurus, pelatih, dan atlet, Dr Aqua Dwipayana yang kuliah S1, S2, dan S3-nya linier di Komunikasi menyampaikan konsep REACH plus AC. Hal itu universal, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, di segala aspek kehidupan.

Pertama, Respect atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapapun agar selalu menghormati. Para pengurus, pelatih, dan atlet agar konsisten melaksanakannya.

“Menghormati setiap orang tidak ada ruginya. Untungnya banyak sekali. Umpan baliknya akan mendapat penghormatan serupa bakal melebihi yang dilakukan kepada orang lain,” ujar penulis buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim ini.

Dr Aqua Dwipayana mencontohkan kebiasaannya yang selalu menghargai  para atlet yang usianya jauh lebih muda dibandingkan dirinya. Penghargaannya sama kepada pengurus dan pelatih.

Kedua, Empathy atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dengan bersikap seperti itu pasti menimbulkan kepedulian kepada sesama.

“Para pengurus agar selalu berempati kepada pelatih dan atlet. Memahami yang mereka rasakan. Tunjukkan kepedulian kepada mereka,” tutur Dr Aqua Dwipayana.

Para pelatih, lanjut pria yang hobi membaca ini, agar selalu menunjukkan empati kepada para atletnya. Sikap itu berpengaruh besar pada keberhasilan mereka mencapai target bahkan melampauinya.

Ketiga, Audible atau dapat dimengerti yaitu semua yang disampaikan dengan mudah dipahami seluruh orang meski latar belakang termasuk pendidikannya berbeda-beda. Saat berkomunikasi gunakanlah bahasa yang umum agar lawan bicaranya paham.

Dr Aqua Dwipayana mengingatkan jangan menggunakan istilah teknis kepada pihak luar. Mereka tidak paham sehingga komunikasinya bisa gagal sebab responnya tidak sesuai harapan.

“Dengan menggunakan bahasa yang umum dan menghindari istilah-istilah teknis terutama saat bicara dengan pihak eksternal maka komunikasinya bakal berhasil,” kata Dr Aqua Dwipayana.

Keempat, Clarity atau penyampaiannya menggunakan kalimat terbuka dan sederhana. Ini sangat penting dan  menentukan keberhasilan dalam berkomunikasi.

Dengan menggunakan kalimat terbuka dan sederhana, tambah Dr Aqua Dwipayana, orang yang diajak berkomunikasi lebih memahami maksud yang disampaikan. Mereka kemudian meresponnya dengan tepat.

“Biasakanlah melakukan itu. Konsisten melaksanakannya agar komunikasinya sukses sesuai dengan harapan,” ujar pria yang senang berkomunikasi ini.

Kelima atau terakhir adalah Humble atau rendah hati, tidak ada yang perlu disombongkan. Setiap prestasi yang diperoleh atlet adalah hasil kerja bersama. Jangan ada yang merasa berperan lebih dalam mewujudkan prestasi itu.

Dengan bersikap rendah hati, ujar Dr Aqua Dwipayana, berkomunikasi dengan siapa saja dan di mana saja bakal sukses. Keberadaannya diterima lingkungan.

“Mereka yang rendah hati hidupnya nyaman. Di mana saja berada selalu diterima lingkungan. Bahkan kehadirannya sering dinantikan banyak orang,” ungkap pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat ini.

REACH akan sangat efektif pelaksanaannya jika dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’. Menjadi lengkap dan komprehensif komunikasinya.

 ‘A’ yaitu Action yang merupakan tindakan nyata. Jadi ada implementasinya. Tidak sekedar berteori dan berwacana. Apalagi penjabarannya sangat mudah  dan sederhana.

“Butuh kerendahan hati dan kesungguhan untuk melaksanakannya secara terus menerus. Sehingga menjadi kebiasaan sehari-hari,” kata Dr Aqua Dwipayana.

Sedang ‘C’ adalah Consistency atau tindakan nyata dan cepat serta konsisten dalam pelaksanaannya. Dengan begitu REACH langsung dieksekusi serta terus menerus dilaksanakan.

“Konsistensi membuat hal tersebut langsung diaplikasikan dan berkesinambungan. Bisa dirasakan langsung hasilnya yang dahsyat dan luar biasa,” papar pria ramah ini.

Tanggapan Positif

Dr Aqua Dwipayana mendadak tampil di acara itu. Keputusannya beberapa jam sebelum kegiatan.

Jumat pagi (20/6/2025) sesaat setelah mendarat di Bandara Mopah Merauke, Ketua Umum KONI Papua Selatan Antonius Kasimirus Kaize dan Sekretaris Umum Jaya Ibnu Su’ud menjamu Marciano dan rombongan sarapan di Resto Bubur Ayam Mandala Jl. Raya Mandala Merauke

“Pak Aqua ini Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional. Sering jalan bersama saya, sekaligus memotivasi pengurus KONI provinsi. Saran saya agar beliau nanti sharing saat pengukuhan dan pelantikan pengurus KONI Papua Selatan,” ucap Marciano.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu menyampaikan hal tersebut kepada Antonius dan Jaya. Tanggapannya positif sekali.

Antonius langsung merespon. “Siap Pak Marciano. Saya akan mengalokasikan waktu buat Pak Aqua untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi. Pesertanya sekitar 300 orang.”

Dr Aqua Dwipayana yang duduk di sebelah Antonius bersyukur dengan amanah itu. Langsung menyiapkan materinya. “Terima kasih banyak Pak Marciano dan Pak Antonius untuk amanahnya,” ujar Dr Aqua Dwipayana.

Editor: Agung