
J5NEWSROOM.COM, Inisiatif Belt and Road (BRI) yang diprakarsai oleh Presiden China, Xi Jinping, memiliki dampak signifikan terhadap konektivitas ekonomi di kawasan Asia, Eropa, dan Afrika. Proyek ambisius ini bertujuan membangun jaringan jalur perdagangan darat dan laut demi memperkuat dominasi China dalam ekonomi global.
Dikenal sebelumnya sebagai One Belt, One Road (OBOR), inisiatif ini berfokus pada kerja sama infrastruktur dan pembangunan bersama demi menciptakan komunitas ekonomi yang saling menguntungkan di sepanjang jalur perdagangan strategis dunia.
Indonesia, dengan letaknya yang strategis di antara dua benua dan dua samudera, menempati posisi penting dalam implementasi BRI. Hal ini disampaikan oleh Ma Chao, peneliti dari China Institute for Reform and Development (CIRD), dalam pelatihan bertajuk Senior Officials Training Course on Blue Economy Development and Environmental Protection for ASEAN countries yang berlangsung di Haikou, Hainan, China, pada Senin, 7 Juli 2025.
“Indonesia adalah mitra kunci bagi China dalam mendukung konektivitas antar kawasan Asia, Eropa, dan Afrika,” ujar Ma Chao. Ia menambahkan bahwa Indonesia memperoleh banyak manfaat melalui kerja sama ini, terutama dalam hal pengembangan infrastruktur dan integrasi jalur perdagangan global.
Ma Chao juga menyoroti pentingnya sinergi kebijakan antara Indonesia dan China, khususnya di sektor maritim. Ia berharap kedua negara dapat mempererat kolaborasi teknologi dan pertukaran pengetahuan untuk memperkuat sektor kelautan.
Sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2014, Indonesia telah mengusung konsep Poros Maritim Dunia dan program tol laut sebagai strategi peningkatan konektivitas antar pulau. Kebijakan ini berlanjut di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang tetap menempatkan sektor maritim sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional.
Pelatihan yang diadakan oleh CIRD tersebut berlangsung dari 2 hingga 22 Juli 2025, mencakup berbagai aktivitas termasuk kunjungan ke lokasi-lokasi pembangunan ekonomi biru di wilayah Hainan. Selain peserta dari Indonesia, program ini juga diikuti oleh delegasi dari beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Liberia, dan Kosta Rika.
Editor: Agung

