
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM mendapat apresiasi dari Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka. Ia menilai kinerja kementerian dalam mempersiapkan pelaksanaan program ini sudah hampir rampung dan sejalan dengan amanat para pendiri bangsa.
“Saya apresiasi kerja keras Kementerian Koperasi dan berbagai kementerian/lembaga lainnya. Dari total 83.764 desa dan kelurahan, kini telah terbentuk 80.560 koperasi, dan sebanyak 77.086 di antaranya telah berbadan hukum, atau setara dengan 95,69 persen,” ujar Rieke, Rabu, 9 Juli 2025.
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyebutkan bahwa KDMP telah ditetapkan sebagai bagian dari proyek strategis nasional (PSN) dan menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, koperasi desa dan kelurahan sudah seharusnya menjadi kekuatan utama ekonomi rakyat sebagaimana diamanatkan Pasal 33 UUD 1945. Ia menilai capaian ini mencerminkan bahwa Kementerian Koperasi menjalankan mandat konstitusi untuk mewujudkan cita-cita pendiri bangsa.
Meski demikian, Rieke menekankan pentingnya penyusunan roadmap atau peta jalan yang terencana, terukur, tepat sasaran, dan terintegrasi agar program ini benar-benar berdampak. Ia juga mengingatkan bahwa unit usaha koperasi tidak hanya difokuskan pada simpan pinjam, melainkan harus lebih mengutamakan sektor produksi, distribusi, dan industri.
Rieke menambahkan bahwa semangat pendirian koperasi harus kembali pada pemikiran para tokoh bangsa seperti Mohammad Hatta dan Margono Djojohadikusumo. Ia menilai koperasi desa bukan sekadar persoalan teknis atau administratif, melainkan bagian dari perjuangan mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Pemikiran kedua tokoh itu, kata Rieke, dapat ditelusuri dalam dokumen “Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana” yang terdiri dari 17 jilid, 8 buku, dan 1.945 paragraf.
“Saya mendukung penuh kebijakan koperasi yang berbasis bukti (‘evidence based policy’) sebagaimana gagasan Hatta dan Margono dalam Tripola: Pola Project (riset), Pola Perencanaan (tahapan teknis), dan Pola Pembiayaan,” pungkasnya.
Editor: Agung

