
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menanggapi temuan mengejutkan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait 571.410 penerima bantuan sosial (bansos) yang terlibat dalam transaksi judi online. Muzani menegaskan pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat agar bansos tidak disalahgunakan untuk aktivitas yang merugikan.
“Ini menjadi pelajaran sekaligus pendidikan bagi masyarakat bahwa bansos tidak seharusnya digunakan untuk hal-hal seperti itu,” ujar Muzani kepada wartawan, Jumat, 11 Juli 2025.
Ia menambahkan bahwa tujuan utama bansos adalah membantu masyarakat yang membutuhkan agar dapat keluar dari garis kemiskinan, bukan untuk dikonsumsi dalam perilaku destruktif seperti judi.
“Bansos semestinya menjadi jalan agar penerimanya bisa meningkatkan kesejahteraan, hingga suatu saat tidak lagi tergantung pada bantuan tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa data tersebut diperoleh dari hasil pencocokan nomor induk kependudukan (NIK) para penerima bansos dari salah satu bank penyalur. Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya korelasi antara penerima bansos dan aktivitas judi online.
“Baru satu bank, dan dari data itu kami temukan lebih dari 500 ribu NIK penerima bansos yang juga terlibat judi online. Bahkan ada juga yang terkait kasus korupsi dan pendanaan terorisme,” kata Ivan dalam keterangan tertulisnya, Jumat 11 Juli 2025.
Temuan ini membuka ruang diskusi penting mengenai tata kelola penyaluran bansos dan urgensi peningkatan literasi keuangan masyarakat agar bantuan yang diberikan benar-benar dimanfaatkan sesuai tujuan.
Editor: Agung