Muria Batik Kudus Gandeng Disabilitas dan Perempuan, Tembus Pasar Internasional

Batik Muria Kudus Latih Kemandirian Disabilitas dan Kaum Rentan. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Muria Batik Kudus, salah satu pemenang Pertamina Pertapreneur Aggregator 2024, menjadi contoh sukses UMKM yang tidak hanya melestarikan budaya batik, tetapi juga mengedepankan pemberdayaan kelompok rentan seperti perempuan dan penyandang disabilitas.

Pemilik Muria Batik Kudus, Yuli Astuti, menjelaskan bahwa semangat utama di balik usahanya adalah menciptakan kemandirian bagi masyarakat sekitar. Ia telah mengajarkan keterampilan membatik sejak 2005 kepada anak-anak muda, perempuan, hingga para disabilitas agar mereka bisa produktif dan mandiri, bahkan dari rumah masing-masing.

“Saya ingin mereka tetap bisa berkarya sambil tetap mengurus keluarga. Waktu kerja yang fleksibel jadi kunci utamanya,” ujar Yuli saat mengikuti mentoring sustainability implementation pada Senin, 14 Juli 2025.

Tak hanya memberdayakan perempuan dan difabel, Muria Batik Kudus juga menerima siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang. Saat ini, usaha tersebut menjadi aggregator bagi 10 UMKM dan melibatkan 8 penyandang disabilitas.

Upaya Yuli berbuah manis. Selain meraih juara 3 dalam ajang Pertamina Pertapreneur Aggregator 2024, ia juga mendapat hibah alat produksi senilai Rp70 juta dari Pertamina. Produk Muria Batik Kudus kini telah diekspor ke Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand.

Pertamina melalui program Pertapreneur Aggregator mendorong lahirnya UMKM unggulan yang mampu membina usaha kecil lainnya agar naik kelas. Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, keberhasilan Muria Batik Kudus mencerminkan bagaimana pelestarian budaya lokal dapat berjalan seiring dengan inklusi sosial dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Inisiatif seperti ini menjadi inspirasi bahwa kolaborasi dan kepedulian terhadap kelompok rentan adalah kunci kemajuan ekonomi yang inklusif,” ujarnya.

Editor: Agung