J5NEWSROOM.COM, Industri kelapa sawit dinilai memegang peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mendorong ketahanan pangan dan transisi menuju energi hijau. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia, Arief Poyuono.

Arief menjelaskan bahwa sektor kelapa sawit tengah mengalami pertumbuhan pesat berkat meningkatnya permintaan global dan situasi domestik yang mendukung. Menurutnya, lonjakan ini membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni antara 4,5 hingga 12 persen.

Ia menambahkan, jika Presiden Prabowo ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, maka industri sawit harus menjadi sektor prioritas. Pasalnya, industri ini telah menciptakan lapangan kerja bagi puluhan juta masyarakat Indonesia, terutama di wilayah pedesaan yang menjadi pusat budidaya sawit.

Lebih lanjut, Arief menyarankan agar pemerintah mengembangkan pendidikan yang terintegrasi dengan sektor kelapa sawit, mulai dari tingkat sekolah menengah. Program ini diharapkan dapat membekali siswa dengan keterampilan praktis, mulai dari pengelolaan perkebunan hingga pengolahan hasil dan manajemen industri sawit secara berkelanjutan.

Sebagai langkah nyata, Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia mengusulkan pendirian Sekolah Teknik Menengah Perkebunan Sawit. Kurikulumnya mencakup metode pertanian berkelanjutan, teknik pemanenan yang efisien, serta pemrosesan minyak sawit dan produk turunannya.

Arief menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan perusahaan sawit. Bentuk kerjasamanya bisa berupa proyek riset bersama, pelibatan pengajar tamu dari industri, hingga program magang langsung di perkebunan dan pabrik pengolahan. Dengan sinergi tersebut, sistem pendidikan akan selaras dengan kebutuhan industri dan menghasilkan lulusan yang siap terjun ke dunia kerja.

Editor: Agung