Ungkap Kasus Ledakan Kapal Tanker di PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Polisi Periksa 25 Saksi dan Tunggu Hasil Labfor

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin. (Foto: Irwan Hirzal)

J5NEWSROOM.COM Batam – Polresta Barelang terus mendalami insiden ledakan kapal tanker Federal II di PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Batam, yang menewaskan lima pekerja. Hingga Kamis (17/7/2025), sebanyak 25 saksi telah diperiksa dari berbagai unsur, termasuk pekerja, subkontraktor, hingga kontraktor utama.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, menyampaikan tim penyidik telah merampungkan proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara menyeluruh. Namun, untuk memastikan penyebab pasti dari ledakan, pihaknya masih menunggu hasil dari Laboratorium Forensik (Labfor).

“Olah TKP sudah lengkap, tinggal disinkronkan dengan hasil Labfor. Hasil Labfor inilah yang akan menjawab secara ilmiah apa pemicu ledakan,” ujar Kombes Zaenal kepada wartawan di Polsek Batu Aji.

Kombes Pol Zaenal menjelaskan, pemeriksaan terhadap saksi-saksi terus dikembangkan untuk mengetahui apakah terdapat pelanggaran atau kelalaian prosedur keselamatan kerja yang menjadi faktor pemicu peristiwa tragis tersebut. “Saksi yang kami periksa sudah 25 orang, berasal dari berbagai pihak yang terlibat langsung maupun yang berada di lokasi saat kejadian,” katanya.

Salah satu dugaan awal yang berkembang adalah kemungkinan ledakan dipicu oleh uap minyak di ruang tangki yang tersulut percikan api. Dugaan tersebut berasal dari keterangan beberapa pekerja, namun Kapolresta menegaskan, kepastian baru dapat disimpulkan setelah hasil analisis forensik keluar.

“Hasil Labfor sangat penting untuk memastikan kebenaran informasi di lapangan. Kami tidak akan berspekulasi sebelum ada data ilmiah yang valid,” tegas Kapolresta.

Ia menekankan penyelidikan dilakukan secara profesional dan menyeluruh, termasuk meninjau kepatuhan pihak perusahaan terhadap standar keselamatan kerja. “Kami ingin tahu, apakah prosedur keselamatan sudah dijalankan sebagaimana mestinya oleh pengelola galangan kapal,” lanjutnya.

Di sisi lain, perhatian terhadap nasib korban dan keluarganya juga terus diupayakan. Pihak kepolisian menjalin koordinasi dengan manajemen PT ASL dan dinas terkait untuk memastikan hak-hak para korban dipenuhi sesuai peraturan yang berlaku.

Dengan bertambahnya jumlah saksi yang diperiksa dan bukti yang dikumpulkan, publik kini menanti hasil Labfor sebagai penentu arah penyelidikan. “Kalau hasil Labfor keluar, baru bisa kami simpulkan apakah ini murni kecelakaan atau ada unsur kelalaian,” pungkas Kapolresta Barelang.

Editor: Agung