
J5NEWSROOM.COM, Dinas Pertanian Provinsi Banten mengungkapkan rendahnya minat generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian. Dari lebih dari 609 ribu petani di Banten, hanya sekitar 110.446 atau 19,03 persen yang berasal dari kelompok usia muda. Hal ini menunjukkan bahwa luasnya potensi lahan pertanian belum mampu menarik generasi milenial untuk berkarya di bidang ini.
Minimnya minat tersebut disebut dipengaruhi oleh anggapan bahwa sektor pertanian tidak menjanjikan secara ekonomi, serta kurangnya perhatian dari pemerintah. Di sisi lain, banyak generasi muda di Banten memilih menjadi buruh pabrik atau mengejar peluang usaha lain di luar pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Banten, Agus M Tauchid, mengakui bahwa petani muda di daerahnya masih sangat terbatas, dengan dominasi petani berusia di atas 40 tahun. Menanggapi hal ini, Gubernur Banten Andra Soni telah menggagas sejumlah program unggulan untuk mendongkrak ketertarikan generasi muda terhadap pertanian.
Salah satu program tersebut adalah Jalan Usaha Tani (JUT), yang bertujuan mempermudah akses distribusi hasil panen. Dengan infrastruktur yang lebih baik, para petani diharapkan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk pengangkutan, sehingga hasil pertanian bisa lebih efisien dan menguntungkan.
Agus berharap program intervensi ini dapat meningkatkan indeks kepuasan petani serta mendorong munculnya lebih banyak petani milenial di Banten.
Editor: Agung

