
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Dokter kecantikan sekaligus selebgram dr. Reza Gladys menjadi sorotan publik usai hadir sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan pengancaman dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 24 Juli 2025.
Dalam sidang tersebut, Reza menjawab setiap pertanyaan dengan tegas, bahkan mengungkap fakta mengejutkan bahwa seorang dokter berinisial O diduga menyuruh dirinya untuk ‘menyumpal’ Nikita agar berhenti melakukan perundungan. Ia juga menyebut, oknum itu diduga meminta Nikita menagih imbalan dari dirinya.
Reza turut mengungkap dugaan keterlibatan dokter Samira, yang dikenal sebagai dokter detektif, dalam aksi pemerasan terhadap dirinya. Ia menyatakan tidak gentar sedikit pun. “Saya tidak takut. Saya hanya menunggu waktu yang tepat. Sekarang, saya sampaikan semua di hadapan hukum, bukan lewat media sosial,” ujar Reza dalam pernyataan tertulis yang dikutip Rabu, 30 Juli 2025.
Reza dan sang suami, dr. Attaubah Mufid, selama ini memilih untuk tenang dan menghormati jalannya proses hukum meski terus diserang opini negatif. Ia menegaskan, sikap diam mereka bukan karena takut, melainkan bentuk kepercayaan terhadap jalur hukum.
Terkait tudingan menjual produk ilegal, Reza meluruskan bahwa yang dimaksud adalah treatment yang sudah tak lagi dijual sejak awal 2024 dan telah memiliki izin resmi dari BPOM serta Kementerian Kesehatan RI. Penjelasan itu membuat Nikita dan kuasa hukumnya tidak mampu membantah di persidangan.
“Saya dicap menjual produk berbahaya. Padahal, yang saya berikan adalah treatment yang sah dan telah dihentikan sebelum kasus ini mencuat. Semua tuduhan itu hanya upaya membentuk opini publik,” tegasnya.
Ia juga membantah tuduhan sebagai pengecut karena sempat tak hadir di sidang. “Saya hadir bukan untuk klarifikasi di Instagram, tapi berbicara di tempat yang paling sah. Semua hari ini terungkap.”
Reza menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa langkahnya bukan untuk mencari sensasi, melainkan demi keadilan. “Ini bukan soal drama. Ini soal kebenaran.”
Editor: Agung