SBY Soroti Dampak Arus Peradaban Global terhadap Masa Depan Indonesia

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan peringatan penting mengenai arus besar peradaban dunia yang turut memengaruhi situasi di Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam pidato peradaban bertema World Disorder and the Future of Our Civilization yang digelar di Ballroom Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu 30 Juli 2025.

SBY menyoroti empat aspek utama. Pertama, globalisasi ekonomi yang menjadikan Indonesia bagian dari sistem perdagangan internasional, namun sekaligus membuatnya rentan terhadap gejolak dunia, seperti krisis keuangan Asia 1997 dan krisis global tahun 2008.

Kedua, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut SBY, internet dan media sosial telah mengubah pola pikir, cara berinteraksi, hingga dinamika politik. Ia mengenang pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, pada 2009. Saat itu, Badawi mengaku terlambat memahami kekuatan media sosial, yang berdampak pada kekalahannya dalam pemilu.

SBY menekankan bahwa saat ini, di tahun 2025, media sosial bisa membentuk opini publik dalam hitungan menit, namun juga berisiko menimbulkan polarisasi jika tidak digunakan dengan bijak.

Ketiga, SBY membahas soal perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Ia menegaskan bahwa meskipun Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, negara ini sangat rentan terhadap dampak iklim, mulai dari banjir, kekeringan, kenaikan air laut, hingga kebakaran hutan.

Keempat, ia menyoroti terjadinya pergeseran nilai dan budaya. Generasi muda kini tumbuh di tengah dunia yang lebih terbuka namun penuh ketidakpastian. Mereka dihadapkan pada banjir informasi, kebingungan identitas, dan krisis makna. Oleh sebab itu, SBY menekankan pentingnya pendidikan karakter, spiritualitas, dan nilai-nilai kebangsaan untuk membentuk arah peradaban di masa depan.

Editor: Agung