J5NEWSROOM.COM, Perjalanan Siluet Jingga Jify, siswi SMKN 1 Kota Tangerang, Banten, menuju ajang Festival Pencak Silat Budaya di Fornas VIII Lombok, NTB, penuh dengan haru dan semangat luar biasa. Tepat sehari sebelum berangkat, Sabtu sore 27 Juli 2025, Jingga kehilangan ayah tercinta, Jimmy (46), yang meninggal dunia secara mendadak.

Di tengah duka mendalam, Jingga mengambil keputusan sulit: tidak ikut mengantarkan jenazah ayahnya ke pemakaman demi memenuhi panggilan untuk bertanding mewakili Banten di ajang nasional. “Dia tetap memilih berangkat, ingin berprestasi untuk ayahnya. Ingin membuat ayahnya bangga,” ujar ibunya, Fitri Astuti, pada Kamis 31 Juli 2025.

Keputusan tersebut dibayar tuntas oleh Jingga dengan meraih tiga medali dari kategori wirupa bercerita, wirama bercerita, dan narasi bercerita. Setibanya di Tangerang, Jingga langsung menuju makam sang ayah sambil membawa medali sebagai bukti perjuangannya. “Prestasi ini untuk Papa. Jingga berhasil, Pa,” ucapnya penuh emosi.

Jingga adalah putri sulung dari pasangan Jimmy dan Fitri. Ayahnya semasa hidup dikenal sebagai guru seni menggambar di beberapa sekolah swasta. Menurut pelatihnya di ISMD Putra Setia, Rukhiyat, Jingga dikenal gigih saat berlatih, terlebih jika sudah mendekati turnamen.

Semangat Jingga tak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang tua dan daerah yang diwakilinya. “Fighting spirit-nya luar biasa. Saat ayahnya meninggal pun, semangat Jingga malah makin menyala. Dia jadi salah satu andalan Banten,” kata Rukhiyat.

Editor: Agung