Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana ‘Suntikan’ Semangat Prajurit Kodam II/Sriwijaya

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr Aqua Dwipayana bersama Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Palembang – Di tengah suasana hangat makan siang pada Kamis siang, 31 Juli 2025, sebuah percakapan penting terjadi di ruang kerja Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis. Bukan sekadar jamuan biasa, pertemuan siang itu membuka lembaran baru bagi hampir 22 ribu prajurit yang bertugas di lima provinsi Sumatera.

“Saya ingin semua anggota Kodam II/Sriwijaya mendapat motivasi dan penguatan mental yang nyata. Itu sebabnya saya mengundang Pak Aqua,” ujar Mayjen Ujang dengan nada serius namun penuh harap, sembari menyeruput air mineral di meja makannya.

Yang dimaksud bukan sosok sembarangan. Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr Aqua Dwipayana akan kembali melaksanakan program berbagi komunikasi dan motivasi kepada jajaran TNI, sebuah agenda yang sudah lama ia geluti lintas institusi dan daerah.

“Ketika saya menjabat Aspers di Kodam IV/Diponegoro di Semarang tahun 2015, Pak Aqua sudah lebih dulu hadir memberi motivasi. Saat itu Pangdam-nya Pak Jaswandi. Saya melihat langsung dampak positifnya. Kini saya ingin seluruh personel di Kodam II merasakan hal yang sama,” kata Mayjen Ujang mengenang masa tugasnya.

Sebagai bentuk keseriusan, Pangdam II/Sriwijaya langsung menugaskan Asisten Personalia (Aspers) Kolonel Inf Ryzadly Syahrazzy Themba untuk segera mengatur jadwal kegiatan tersebut. Ini bukan sekadar ceremonial; ini adalah upaya nyata memperkuat semangat, loyalitas, dan profesionalisme ribuan personel TNI di wilayah Sumatera bagian selatan.

Dihubungi terpisah, Dr Aqua menyambut penuh rasa syukur dan tanggung jawab atas amanah tersebut.

“Insya Allah, saya siap melaksanakan semua amanah dari Mas Ujang. Terima kasih banyak atas kepercayaannya,” ucap Aqua penuh ketulusan. “Alhamdulillah…”

Kodam II/Sriwijaya bukan satuan kecil. Total prajurit yang tergabung di dalamnya mencapai 21.974 orang. Mereka tersebar di markas besar Kodam, 5 Korem, 18 Balakdam, 32 Kodim, 2 Brigif, dan 14 Batalyon. Wilayah tugas mereka meliputi lima provinsi yang strategis sekaligus dinamis: Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Dari Sabang hingga Merauke, setiap prajurit TNI mengemban tugas yang sama: menjaga kedaulatan, melayani rakyat, dan menjaga stabilitas nasional. Namun seperti manusia pada umumnya, mereka pun butuh energi tambahan — berupa suntikan semangat dan wawasan — untuk terus menjalankan tugas dengan optimal.

Di sinilah peran Dr Aqua menjadi sangat relevan. Selama lebih dari dua dekade, ia telah berbicara di hadapan ratusan ribu peserta dari berbagai kalangan — mulai dari institusi militer, kepolisian, birokrasi, hingga perguruan tinggi dan dunia usaha.

“Motivasi itu seperti bahan bakar. Kadang tangki kita sudah menipis tanpa disadari. Kehadiran Pak Aqua, insya Allah, akan mengisi kembali tangki itu agar semangat prajurit kita tetap membara,” ujar Kolonel Ryzadly.

Berbeda dari pelatihan biasa, sesi yang akan dilakukan Dr Aqua bukan ceramah satu arah. Ia dikenal menggunakan pendekatan yang membumi, dialogis, dan menyentuh sisi emosional para peserta. Dalam banyak kesempatan, prajurit yang mengikuti sesinya mengaku merasa lebih bersemangat, tercerahkan, bahkan tersentuh secara spiritual.

Bagi Mayjen Ujang, kegiatan ini juga bagian dari strategi kepemimpinan yang inklusif dan memperhatikan kesejahteraan mental prajurit.

“Kita tidak hanya membina fisik dan keterampilan tempur. Mental dan hati mereka juga harus kuat. Untuk itulah komunikasi dan motivasi sangat penting,” katanya.

Langkah Pangdam II/Sriwijaya ini menjadi teladan bahwa membangun kekuatan militer tidak cukup hanya dengan senjata dan latihan tempur. Kekuatan sejati seorang prajurit juga terletak pada jiwanya — dan jiwa yang kuat lahir dari kepemimpinan yang peduli.

Dalam waktu dekat, ribuan prajurit di lima provinsi akan berkumpul dalam berbagai forum untuk menyerap inspirasi dari seorang pakar komunikasi nasional. Bukan hanya mendengarkan, tapi juga merenungi dan memperbarui komitmen mereka untuk negeri.

Karena di balik seragam loreng dan barisan disiplin itu, ada hati yang selalu ingin belajar, tumbuh, dan melayani Indonesia dengan sepenuh jiwa.

Editor: Agung