
J5NEWSROOM.COM – Saldo tabungan masyarakat Indonesia, khususnya pada kelompok dengan simpanan di bawah Rp100 juta, tercatat mengalami penurunan signifikan dalam satu dekade terakhir. Data Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menunjukkan penurunan saldo rata-rata hingga lebih dari 50 persen sejak 2012.
Dalam laporan terbaru, disebutkan bahwa rata-rata saldo tabungan kelompok ini menyusut dari Rp4,29 juta pada 2012 menjadi hanya Rp1,78 juta pada 2025. Penurunan sebesar 58,5 persen ini mengindikasikan semakin tergerusnya kemampuan masyarakat untuk menyimpan dana, yang sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian.
Kelompok rekening dengan saldo di bawah Rp100 juta mencakup lebih dari 98 persen total rekening tabungan di Indonesia. Penurunan pada kelompok dominan ini menimbulkan kekhawatiran atas ketahanan ekonomi rumah tangga di tengah tekanan biaya hidup dan tantangan pemulihan pascapandemi.
Kesenjangan Makin Lebar
Sementara itu, kelompok nasabah dengan saldo di atas Rp5 miliar justru mengalami pertumbuhan. Rata-rata saldo rekening kelompok ini naik dari Rp23,6 miliar pada 2015 menjadi Rp29,5 miliar pada 2025. Fenomena ini memperlihatkan kesenjangan antar lapisan ekonomi yang semakin tajam.
Direktur LPEM FEB UI, dalam keterangan tertulisnya, menegaskan bahwa pergeseran saldo tabungan ini menjadi sinyal peringatan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak sepenuhnya dirasakan secara merata. “Ada ketimpangan distribusi yang perlu menjadi perhatian pembuat kebijakan,” ujarnya.
Dampak pada Stabilitas Ekonomi
Penurunan saldo tabungan masyarakat menengah ke bawah dapat berimplikasi pada melemahnya daya tahan terhadap guncangan ekonomi, termasuk inflasi dan risiko kehilangan pendapatan. Ketergantungan yang tinggi terhadap pendapatan rutin tanpa cadangan darurat meningkatkan kerentanan sosial-ekonomi.
Sejumlah ekonom menilai, kebijakan fiskal dan moneter ke depan perlu lebih diarahkan untuk memperkuat daya beli masyarakat bawah serta memperluas jaring pengaman sosial secara efektif.
Sumber: CNBC Indonesia
Editor: Agung

