Pelancong ke Singapura Akan Dipersulit Mulai 2026

Landmark Singapura, Merlion. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Mulai tahun 2026, Singapura akan menerapkan kebijakan ketat terhadap pelancong yang dianggap berisiko tinggi dalam aspek kesehatan, keamanan, maupun imigrasi. Kebijakan ini bertujuan menolak masuknya individu-individu yang dinilai menjadi potensi ancaman, baik terhadap sistem kesehatan maupun stabilitas keamanan negara.

Perubahan ini menandakan pergeseran pendekatan Singapura dari yang sebelumnya bersifat terbuka dan fleksibel dalam regulasi perjalanan, terutama bagi kunjungan singkat maupun wisata. Peningkatan kesadaran global terhadap keamanan dan kesehatan pasca-pandemi menjadi latar belakang penting kebijakan ini.

Meski detail teknis belum diumumkan, ada kemungkinan bahwa evaluasi pelancong akan melalui algoritma risiko berbasis data, yang mempertimbangkan asal negara, riwayat kesehatan, hingga track record imigrasi. Hal ini akan memengaruhi siapa saja yang diizinkan memasuki Singapura, terutama pelancong dari wilayah dengan risiko kesehatan atau imigrasi yang tinggi.

Reaksi dunia perjalanan dan pemerintah beberapa negara kemungkinan akan beragam—sejumlah maskapai dan agen perjalanan mungkin terganggu dengan langkah ini, sementara negara-negara tetangga dan ekonominya yang bergantung pada arus wisata bisa terdampak jika aturan dianggap terlalu membatasi.

Secara keseluruhan, kebijakan ini menunjukkan komitmen Singapura menjaga keamanan nasional sekaligus mengendalikan risiko global dengan menerapkan tolok ukur selektif terhadap pelancong yang masuk.

Editor: Agung