
J5NEWSROOM.COM, Singapura – Sebuah insiden di Universal Studios Singapore (USS) menjadi sorotan warganet setelah rekaman video yang memperlihatkan seorang turis perempuan asal China terlibat adu argumen dengan pengunjung lain viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah ke Facebook dan TikTok pada 18 Agustus 2025 lalu, perempuan tersebut terlihat memotong antrean wahana sambil membawa bayi. Tindakannya memicu konfrontasi dari pengunjung lain, yang disebut-sebut juga merupakan keturunan Tionghoa.
Ketika ditegur, turis perempuan itu membalas dengan pernyataan bernada emosional, antara lain menyebut bahwa “tanpa China, Singapura tak akan ada.” Ia juga mempertanyakan identitas pria yang merekam kejadian tersebut, dengan berkata, “Bukankah kamu sendiri orang China?”
Kedua belah pihak sempat saling merekam satu sama lain menggunakan ponsel, dan adu mulut berlangsung cukup lama. Dalam salah satu bagian video, terdengar pria yang terlibat cekcok memberikan respons sinis terhadap klaim perempuan tersebut.
Video ini telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali di berbagai platform media sosial. Sejumlah warganet menyayangkan tindakan turis tersebut, menyebut pentingnya menghormati aturan di negara yang dikunjungi.
“Di Singapura, semua orang harus antre. Jadi turis pun sebaiknya mengikuti aturan yang sama,” tulis salah satu pengguna. Komentar lain menyebut tindakan itu “memalukan” dan berharap sikap tersebut tidak dicontoh oleh anak-anak yang menyaksikan.
Meski demikian, sebagian warganet lainnya meminta agar insiden ini tidak digeneralisasi. Mereka mengingatkan bahwa satu kejadian tidak seharusnya mencoreng citra seluruh warga negara.
“Dia mungkin membawa bayi, orang tua, dan anak-anak. Jangan terlalu memperbesar masalah kecil,” tulis salah satu komentar yang mengajak untuk memahami situasi dari berbagai sisi.
Pihak Resorts World Sentosa (RWS), pengelola USS, telah mengeluarkan pernyataan resmi pada 20 Agustus 2025 terkait insiden tersebut. “Kami menjunjung tinggi nilai kesopanan, rasa hormat, dan etika antre. Kami berharap semua tamu dapat memperlakukan sesama pengunjung dengan penuh pertimbangan,” tulis pernyataan tersebut. RWS juga menyebut bahwa masalah tersebut telah diselesaikan.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti pemicu awal ketegangan antara kedua pihak. Namun, kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya etika dan saling menghargai di ruang publik, terutama di tempat wisata yang dikunjungi banyak orang dari berbagai negara.
Editor: Agung

