BI Pastikan Rupiah Stabil Pasca-Demonstrasi, Targetkan Penguatan ke Rp16.300

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI, Erwin Gunawan Hutapea. (Foto: RMOL)

J5NEWSROOM.COM, Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak pasar akibat demonstrasi yang sempat menekan sentimen ekonomi. Kepala DPMA BI, Erwin Gunawan Hutapea, menegaskan bahwa bank sentral akan terus aktif di pasar, termasuk melakukan intervensi melalui NDF (Non-Deliverable Forward) di pasar offshore serta transaksi spot dan DNDF di pasar domestik.

Seiring itu, BI juga memastikan kecukupan likuiditas dengan membuka jalur akses bagi perbankan, seperti repo, FX swap, pembelian surat berharga negara (SBN), serta fasilitas pinjaman—sebuah langkah penting untuk menjaga kelancaran sistem keuangan.

Nilai tukar rupiah berhasil bertahan di sekitar Rp16.400 per dolar setelah sebelumnya sempat melemah hingga rata-rata Rp16.560. Gubernur Perry Warjiyo menyatakan target penguatan berikutnya adalah ke tingkat sekitar Rp16.300, atau bahkan lebih kuat, jika kondisi pasar memungkinkan.

Selain intervensi BI, pemerintah juga menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kokoh. Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti cadangan devisa yang kuat, aliran modal asing yang terjaga, serta pertumbuhan ekonomi yang solid. Paket insentif kebijakan pun telah disiapkan untuk meredam dampak sosial-politik dan memulihkan kepercayaan investor.

Editor: Agung