Presiden Serukan Warga Aktif Jaga Lingkungan, Soroti Pembakaran Fasilitas Publik

Kondisi halte transjakarta yang dibakar oleh massa perusuh di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Jumat (9/10/2020). Demo menolak omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja diwarnai kericuhan dan pembakaran terhadap sejumlah halte Transjakarta. (Foto: Merdeka.com)

J5NEWSROOM.COM, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa menjaga demokrasi adalah tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Ia mengajak warga kembali menghidupkan budaya gotong royong seperti ronda dan sistem keamanan lingkungan (siskamling, kentongan), agar bisa mendeteksi dan menahan pihak luar yang mencoba menghasut atau melakukan tindakan merusak.

Prabowo mencontohkan bahwa jika ada indikasi kekerasan atau pembakaran terhadap fasilitas umum—yang didirikan dengan uang rakyat—warga punya hak dan kewajiban untuk melaporkannya, bahkan menghentikannya. Tindakan destruktif semacam itu, menurutnya, tidak selaras dengan nilai-nilai perjuangan demokrasi.

Prabowo juga mengingatkan bahwa pelaku provokasi dalam pembakaran adalah sosok yang tidak mencintai tanah air. Ia menyatakan bahwa pemerintah terbuka terhadap kritik yang disampaikan secara damai dan konstruktif, sambil menegaskan komitmennya melawan korupsi dan menjaga uang rakyat.

Dalam pernyataannya, Prabowo turut mengingatkan bahwa kerusuhan semacam pembakaran sangat berbahaya dan merugikan banyak pihak. Ia mengangkat contoh tragedi yang terjadi di Makassar, dimana sejumlah ASN tewas dalam kebakaran saat situasi ricuh—sebuah bukti nyata bahwa kerusakan fasilitas bisa berujung pada hilangnya nyawa.

Pemerintah juga diminta memastikan agar aparat penegak hukum bertindak dengan proporsional sesuai prosedur. Prabowo menyatakan bahwa jika ada aparat yang melanggar, mereka harus diproses sesuai mekanisme yang berlaku. Bagi pelaku kerusuhan yang menyebabkan korban jiwa, menurutnya, mereka patut bertanggung jawab atas tindakannya.

Editor: Agung