Qatar Ungkap Kecewa Berat ke AS Usai Serangan Israel di Doha

Qatar menyatakan merasa dikhianati oleh AS. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Qatar menyatakan bahwa negara itu merasa dikhianati oleh Amerika Serikat setelah markas Hamas di Doha diserang Israel. Perdana Menteri Qatar memberitahu pejabat AS bahwa serangan itu dianggap sebagai aksi pengkhianatan, karena Qatar selama ini menjadi mediator perdamaian dan mitra keamanan AS.

Dalam laporan yang muncul, Qatar sedang melakukan evaluasi mendalam terhadap kemitraan keamanannya dengan Amerika Serikat. Doha juga mempertimbangkan kemungkinan menjalin hubungan keamanan baru dengan negara lain sebagai respons terhadap apa yang dianggapnya sebagai pelanggaran kepercayaan.

Pemimpin Qatar menyebut bahwa serangan tersebut mengguncang rasa aman bahwa wilayah mereka akan dilindungi oleh sekutu besar seperti AS. Setelah perjanjian dan investasi keamanan yang besar, kedekatan dengan AS dianggap berkurang ketika mereka merasa tindakan militer terhadap markas konflik yang berada di Doha tetap terjadi.

Isu ini semakin rumit ketika Presiden AS menunjukkan kemarahan atas keputusan Israel, menyebut serangan itu tidak dalam kepentingan AS ataupun tujuan pembicaraan damai. Meski begitu, kritik dari AS terhadap Israel justru memperbesar ketegangan diplomatik antara Doha dan Washington.

Situasi ini menjadi ujian bagi kepercayaan sekutu dalam politik internasional. Qatar sebagai mediator perdamaian dan lokasi penting dalam strategi keamanan regional kini menghadapi pertanyaan baru: apakah dukungan sekutu, terutama AS, cukup kuat untuk mencegah pelanggaran kedaulatan ketika terjadi konflik yang melibatkan kepentingan politik besar.

Editor: Agung