
J5NEWSROOM.COM, Kepala Staf Militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyatakan bahwa meskipun Israel berhasil menguasai Kota Gaza, hal itu tidak akan membuat Hamas kalah baik secara militer maupun politik. Pernyataan ini ia sampaikan dalam pengarahan tertutup kepada sejumlah pejabat parlemen di Subkomite Intelijen dan Dinas Rahasia Knesset.
Zamir mengungkap bahwa militer Israel belum diberi kejelasan tentang langkah selanjutnya setelah pendudukan tersebut. Dia mengatakan bahwa jika pemerintah menginginkan pemerintahan militer penuh di Gaza, maka hal itu harus dinyatakan secara formal agar pihak militer tahu apa yang harus dipersiapkan.
Dalam pertemuan keamanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Zamir mengatakan bahwa operasi militer di Gaza kemungkinan akan memakan waktu sekitar enam bulan untuk pendudukan awal. Namun dia mencatat bahwa membersihkan pengaruh Hamas secara keseluruhan, terutama dalam dimensi politik, akan jauh lebih sulit dan memakan waktu lebih lama lagi.
Dia juga menyebut bahwa rencana bantuan kemanusiaan yang diinisiasi bersama donor internasional dianggap telah gagal, dengan lebih dari dua ribu warga Gaza yang tewas saat mengambil bantuan. Zamir mengkritik skema bantuan itu karena dianggap memperburuk kondisi warga yang sudah hidup di bawah tekanan konflik dan pembatasan mobilitas.
Pernyataan ini memicu kekhawatiran bahwa meskipun kontrol fisik atas wilayah Gaza dapat tercapai, perlawanan dan legitimasi politik Hamas masih sangat kuat. Zamir menunjukkan bahwa pendudukan tidak otomatis berarti kapitulasi ideologi atau kekuasaan Hamas di mata publik Palestina maupun komponen negara-negara pendukungnya.
Editor: Agung

