J5NEWSROOM.COM, Mochamad Afifuddin kini menjadi sorotan publik setelah memimpin Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dalam mengeluarkan Keputusan Nomor 731 Tahun 2025 yang menetapkan ijazah capres dan cawapres termasuk dokumen yang dirahasiakan. Kebijakan ini menuai kritik karena dianggap mengurangi keterbukaan informasi yang selama ini menjadi prinsip penting dalam penyelenggaraan pemilu.

Afifuddin sendiri dikenal sebagai sosok yang lama berkecimpung dalam dunia pemilu. Ia berasal dari latar belakang aktivis pemantau pemilu sebelum akhirnya bergabung dengan KPU. Pengalamannya mencakup berbagai tahapan penyelenggaraan pemilu, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Sebagai ketua, Afifuddin berperan penting dalam mengambil keputusan strategis lembaga, termasuk soal kerahasiaan dokumen pencalonan presiden dan wakil presiden. Meski menimbulkan polemik, KPU di bawah kepemimpinannya menyatakan siap mengevaluasi keputusan tersebut menyusul banyaknya desakan agar dokumen tetap bisa diakses publik demi menjaga transparansi.

Editor: Agung