Pakistan Siap Persenjatai Negara Muslim dengan Nuklir, Tantang Dominasi Israel

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif memeluk Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman selepas meneken kerja sama pertahanan di Riyad. (Foto: Republika)

J5NEWSROOM.COM, Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Mohammad Asif, menyatakan bahwa program nuklir negaranya akan disediakan bagi Arab Saudi dan negara-negara Muslim lainnya jika diperlukan, sebagai bagian dari pakta pertahanan baru yang disepakati pekan ini antara Pakistan dan Arab Saudi. Pernyataan ini muncul sebagai strategi untuk menantang monopoli senjata nuklir yang selama ini diyakini hanya dimiliki oleh Israel.

Dalam wawancara dengan media lokal, Asif menegaskan bahwa kemampuan nuklir Pakistan bukanlah hal baru. Ia menyebut bahwa negara tersebut sejak lama telah memiliki pasukan yang terlatih untuk medan perang, termasuk persiapan teknis dan uji coba. Namun, rincian operasional dari ketersediaan nuklir tersebut masih belum jelas.

Asif juga membuka kemungkinan bahwa negara-negara Muslim lain bisa bergabung dalam pakta pertahanan tersebut. Ia menyebut bahwa jalur tersebut tidak tertutup bagi pihak lain, sehingga lebih dari satu negara bisa dilindungi secara kolektif di bawah payung pertahanan nuklir jika kondisi memaksa.

Pakistan dipandang sebagai satu-satunya negara mayoritas Muslim yang secara resmi memiliki senjata nuklir. Keputusan untuk membuat nuklirnya bisa tersedia bagi negara lain memicu reaksi kuat dari analis internasional, yang menyebut langkah ini sebagai perubahan besar dalam keseimbangan kekuatan di Timur Tengah.

Meski demikian, Asif dan pemerintah Pakistan menekankan bahwa belum ada nama negara agresor yang secara otomatis akan memicu respons. Kesepakatan pertahanan menyebut bahwa jika ada agresi terhadap satu pihak, maka agresi tersebut akan dianggap sebagai agresi terhadap semua pihak dalam pakta.

Editor: Agung