Pengkhianat Bermunculan di Gaza Usai Abu Shabab Bentuk Geng Bersenjata

Hussam al-Astal pemimpin milisi Palestina anti-Hamas. (Foto: Republika)

J5NEWSROOM.COM, Di Gaza, muncul kelompok baru pimpinan Yasser Abu Shabab yang dianggap sebagai pengkhianat oleh Hamas dan sebagian warga. Geng ini dikenal menentang kekuasaan Hamas dan mengklaim bahwa mereka bertindak atas nama perlindungan rakyat serta mengawal bantuan kemanusiaan, terutama di wilayah Rafah timur.

Abu Shabab, yang sebelumnya dipenjara oleh Hamas atas tuduhan narkotika, kemudian lepas saat penjara dihancurkan dalam konflik. Setelah itu, ia membentuk sebuah kelompok yang disebut “Popular Forces” atau “Pasukan Populer”, yang beroperasi di bawah perlindungan Israel menurut berbagai laporan. Anggotanya bukan hanya mantan narapidana, tapi juga mereka yang memiliki kemampuan teknis serta pengalaman militer.

Hamas menuduh geng Abu Shabab bersalah karena menjarah konvoi bantuan, bekerja sama secara rahasia dengan musuh, serta mengguncang stabilitas keamanan di Gaza. Brigade Al-Qassam, satu sayap militer Hamas, dikabarkan telah melancarkan operasi untuk membasmi anggota-anggota geng tersebut, termasuk melakukan konfrontasi langsung yang mengakibatkan puluhan korban.

Aktivitas geng ini memicu kekhawatiran besar karena mereka menggunakan lokasi strategis seperti area perlintasan bantuan (aid convoys) sebagai zona operasi. Ada klaim bahwa mereka menggunakan koneksi eksternal untuk mendapatkan senjata dan dukungan logistik, yang dianggap sebagai upaya untuk melemahkan kontrol Hamas di beberapa daerah.

Publik dan pengamat sekarang menyoroti dampak keberadaan kelompok ini terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza. Ketidakpastian keamanan dan perseteruan internal dinilai semakin memperparah penderitaan warga sipil, terutama terkait distribusi bantuan, keamanan dasar, dan akses terhadap layanan penting seperti makanan, obat, dan tempat tinggal aman.

Editor: Agung