
J5NEWSROOM.COM, Seorang ekonom dari Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, menyarankan agar format Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diubah. Ia mengusulkan agar alokasi anggaran MBG tidak lagi berupa penyediaan makanan, tetapi uang tunai langsung disalurkan ke orang tua siswa.
Kritikan ini muncul karena risiko keracunan massal yang dialami ribuan siswa akibat makanan dalam program MBG. Syafruddin menyebut bahwa kasus ini harus jadi alarm agar pemerintah mempertimbangkan alternatif yang lebih aman demi kesehatan siswa.
Data tercatat bahwa hingga 22 September 2025, korban keracunan MBG mencapai 4.711 siswa di berbagai daerah. Karena angka ini tinggi, opsi pemberian uang tunai dianggap bisa menekan risiko keracunan dan mengurangi keresahan para orang tua.
Meski begitu, ekonom tersebut menyebut bahwa solusi ini bersifat sementara. Pihaknya mendorong agar evaluasi keseluruhan terhadap pelaksanaan MBG dilakukan, termasuk pemantauan keamanan makanan, distribusi, dan pengawasan kualitas agar format yang berjalan saat ini bisa diperbaiki bila tetap digunakan.
Editor: Agung