
J5NEWSROOM.COM, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa jika pertumbuhan ekonomi nasional tidak mencapai target 6 persen, maka kritikusnya, termasuk Rocky Gerung, harus meminta maaf. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap kritik dan keraguan sejumlah pihak terhadap proyeksi ekonomi pemerintah.
Purbaya menegaskan bahwa target 6 persen bukan angka sembarangan, melainkan didasarkan perhitungan makro ekonomi dan sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Menurutnya, bila pemerintah gagal mewujudkan target tersebut, hal itu akan mencerminkan lemahnya kinerja dan kredibilitas pemerintah dalam mengelola ekonomi.
Respons terhadap pernyataan itu bervariasi. Beberapa pengamat menyebut bahwa target 6 persen terlalu ambisius mengingat kondisi global yang tidak menentu, terutama dalam menghadapi tekanan inflasi, suku bunga internasional, dan ketidakpastian pasar keuangan. Ada pula yang menyebut bahwa mendorong meminta maaf bisa menjadi jebakan politik jika target benar-benar tak tercapai.
Rocky Gerung sendiri sebelumnya sering mengkritik kredibilitas pemerintah dalam menetapkan target-taret tinggi tanpa mempertimbangkan risiko struktural dan eksternal. Kini pernyataan Purbaya menegaskan bahwa pihak berkuasa ingin melibatkan pengkritik dalam akuntabilitas publik bila target tidak tercapai.
Publik kini memperhatikan apakah target pertumbuhan 6 persen akan realistis dicapai dalam situasi ekonomi global yang sulit. Apabila terlaksana, pemerintah akan memperoleh kredibilitas. Namun jika gagal, pernyataan minta maaf dari pengkritik bisa menjadi piawai politik maupun tantangan bagi pemerintahan.
Editor: Agung

