
J5NEWSROOM.COM, Sidoarjo – Pakar Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mudji Irmawan, menyoroti bahwa musibah ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo tidak terjadi secara mandiri, melainkan karena struktur bangunan tersebut terkoneksi dengan bangunan di sekitarnya.
Ia menjelaskan bahwa saat terjadi keruntuhan, beban dari mushala berpindah dan menyalurkan gaya ke struktur bangunan yang berdekatan. Keterkaitan ini membuat runtuhan tidak hanya terbatas pada mushala saja, tapi merambat ke bangunan samping dan elemen konstruksi di dekatnya.
Menurut Mudji, koneksi struktural seperti sambungan dinding, kolom, atau balok yang saling terhubung tanpa perhitungan teknis yang matang jadi salah satu pemicu efektivitas keruntuhan. Ia menyebut bahwa bangunan mushala awalnya didesain secara sederhana dan tidak mempertimbangkan pengembangan vertikal atau beban tambahan yang akan datang.
Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh pada bangunan lama ketika hendak diperluas. Penguatan sambungan struktur dan penggunaan perhitungan teknik yang memadai menjadi upaya mutlak agar bangunan dapat menahan beban lebih tanpa risiko keselamatan.
Pandangan ahli ini menjadi masukan penting dalam investigasi kecelakaan tersebut serta acuan teknis dalam proses evakuasi, rekonstruksi, dan pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang.
Editor: Agung

