
J5NEWSROOM.COM, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menekankan bahwa dunia usaha harus cepat beradaptasi terhadap perubahan rantai pasok global dan perluasan pasar internasional agar Indonesia bisa naik kelas. Beberapa strategi konkret diungkap dalam forum Forbes Global CEO Conference di Jakarta.
Salah satu contoh yang disebutkan adalah hubungan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat yang kini bernilai sekitar 40 miliar dolar AS, dengan surplus di pihak Indonesia. Anindya mengatakan bahwa target berikutnya adalah menggandakan nilai tersebut menjadi 80 miliar dolar AS.
Lebih dari itu, Kadin telah mengirim delegasi ke AS untuk memperkuat ekspor produk unggulan seperti alas kaki, garmen, dan tekstil, serta menjalin kerja sama baru di sektor pertanian seperti gandum dan kapas.
Selain ke AS, Indonesia juga memperluas jangkauan dagangnya dengan menandatangani kesepakatan seperti IEU-CEPA dengan Uni Eropa, serta kerja sama dengan Kanada. Pasar Uni Eropa disebut memiliki potensi besar karena mencakup ratusan juta konsumen.
Anindya juga menyebut bahwa transformasi industri di Indonesia—khususnya hilirisasi barang mentah seperti nikel menjadi produk akhir—telah membantu negara ini bergerak dari pengekspor bahan mentah menjadi pemain di rantai nilai global.
Editor: Agung

