Teuku Jayadi Noer Berpulang, Kepri Kehilangan Sosok Penjaga Nalar

Kenangan Saibansah ngopi terakhir dengan almarhum Teuku Jayadi Noer (kiri) dan sahabat KAHMI di Kedai Kopi Aceh Masjid Sukajadi Batam. (Foto: J5NEWSROOM)

J5NEWSROOM.COM – Komunitas politik dan masyarakat Aceh di Kepulauan Riau berduka. Teuku Jayadi Noer, Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Provinsi Kepri sekaligus salah satu pendiri Perkumpulan Masyarakat Aceh (Permasa) Kota Batam, wafat pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 08.00 WIB di Rumah Sakit Ananda, Bekasi.

Kabar duka ini dibenarkan oleh sahabat dekat almarhum, Saibansah Dardani, yang juga wartawan senior dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepri.

“Beliau sudah dirawat di rumah sakit hampir satu bulan. Hari ini kami menerima kabar duka. Semoga almarhum diampuni dosanya dan husnul khatimah,” ujar Saibansah.

Teuku Jayadi Noer dikenal luas sebagai sosok berpengalaman sebelum menetap di Batam. Putra asal Kuta Blang, Lhokseumawe, Aceh, ini pernah lama berkarier di perusahaan migas internasional Mobile Oil.

Setelah bermukim di Batam, ia tidak hanya aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Ia turut mendirikan Permasa, organisasi masyarakat Aceh yang telah berdiri 25 tahun di Batam. Di dunia politik, almarhum dipercaya sebagai Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Provinsi Kepri.

Selain itu, Jayadi Noer juga dikenal produktif menulis opini. Melalui lembaga kajiannya, ia kerap mengulas persoalan sosial dan politik di Batam, Kepri, hingga isu nasional. Tulisan-tulisannya banyak dimuat di Harian Batam Pos.

Bagi orang-orang terdekatnya, almarhum dikenal sebagai sosok pemikir yang tajam namun tetap sederhana. Saibansah masih mengingat sebuah kalimat yang sering disampaikan Jayadi dalam berdiskusi. “Memandang ke satu titik, tetapi bergerak ke arah tertentu,” katanya mengenang.

Rumah duka berada di Jalan Paseban Timur Gang 10 RT 016 RW 03 No. 6, Salemba, Jakarta. Jenazah rencananya dimakamkan hari ini, Minggu (19/10/2025).

Kepergian Teuku Jayadi Noer meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar masyarakat Aceh di Kepri dan kalangan pers yang selama ini menjadi ruang bagi gagasan dan pemikirannya.