
J5NEWSROOM.COM, Negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dikabarkan menolak keterlibatan dalam operasi militer internasional di Jalur Gaza. Sebaliknya, dari laporan yang beredar, Indonesia dan Azerbaijan tampak menjadi dua negara yang bersedia mengirim pasukan untuk mengamankan wilayah tersebut.
Penolakan Saudi dan UEA muncul di tengah perdebatan global soal siapa yang layak terlibat dalam keamanan Gaza pasca-konflik. Sementara itu, keterlibatan Indonesia dan Azerbaijan dinilai menunjukkan dinamika baru dalam pembagian tanggung jawab internasional di kawasan Timur Tengah.
Meski demikian, detail keterlibatan pasukan Indonesia dan Azerbaijan masih belum jelas secara resmi—seperti jumlah personel, mandat misi, maupun pengaturan komando. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana respons diplomatik dan logistik dua negara tersebut jika benar-benar mengirim pasukan ke Gaza.
Situasi tersebut menegaskan bahwa peran negara di kawasan Teluk dan dunia Islam dalam isu Gaza tidak seragam. Prakarsa keamanan yang melibatkan negara non-Teluk seperti Indonesia dan Azerbaijan bisa menjadi model aliansi baru yang fleksibel dan berbasis kontribusi multinasional.
Dengan perkembangan ini, perhatian publik dan pengamat internasional kini tertuju pada bagaimana misi tersebut akan dijalankan dan implikasinya terhadap stabilitas di Gaza serta posisi diplomasi Indonesia dan Azerbaijan di forum global.
Sumber: Republika
Editor: Agung

