J5NEWSROOM.COM, Sejumlah pabrik ban di kawasan industri Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masal terhadap ratusan karyawan. Kondisi ini menjadi sorotan serius karena dampaknya luas terhadap ketenagakerjaan di wilayah industri padat karya.

Beberapa serikat pekerja dan lembaga buruh di Bekasi melaporkan bahwa penyebab utama PHK adalah menurunnya permintaan global dan nasional terhadap produk ban. Penurunan produksi ini memaksa perusahaan untuk mengurangi kapasitas operasional dan mengurangi jumlah tenaga kerja sebagai bagian dari efisiensi bisnis.

Pihak perusahaan telah menyampaikan bahwa langkah PHK dilakukan sejalan dengan restrukturisasi kapasitas produksi agar tetap kompetitif dan menyesuaikan arah pasar yang berubah. Namun serikat pekerja menilai bahwa proses PHK harus dilakukan secara adil dan sesuai aturan ketenagakerjaan, termasuk melalui dialog bipartit dan penyusunan pesangon yang layak.

Pemerintah daerah Kabupaten Bekasi melalui dinas ketenagakerjaan setempat menyatakan telah menerima laporan PHK massal ini dan meminta perusahaan terdampak untuk memenuhi hak-hak karyawan serta memberikan pelatihan atau program pemulihan guna memfasilitasi transisi para pekerja ke pekerjaan baru.

Kasus ini menjadi sinyal peringatan bahwa industri manufaktur di Bekasi menghadapi tekanan besar dari perubahan orientasi pasar dan globalisasi produksi. Semua pihak—pengusaha, pekerja, dan pemerintah—diharapkan bekerja sama untuk mencari solusi agar dampak sosial ekonomi dari PHK dapat ditekan dan pekerja terdampak dapat segera bangkit kembali.

Editor: Agung