
J5NEWSROOM.COM, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh bahwa Israel memiliki sejarah panjang dalam melanggar komitmen dan perjanjian internasional. Ia menegaskan bahwa hal tersebut sudah menjadi pengetahuan umum dan tidak bisa diabaikan, menjadi dasar bagi kritik keras Ankara terhadap kebijakan Tel Aviv di Palestina.
Erdogan menyampaikan hal ini dalam sebuah pidato politik yang menyoroti pelanggaran gencatan senjata serta berbagai janji diplomatik yang kerap diingkari Israel. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa Israel lebih sering berjanji tanpa niat untuk menepatinya, sehingga kepercayaan dunia terhadap negara tersebut terus menurun.
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah, khususnya terkait konflik antara Israel dan Palestina. Turki di bawah kepemimpinan Erdogan dikenal sebagai salah satu pendukung kuat perjuangan rakyat Palestina, sekaligus pengkritik utama kebijakan Israel yang dinilai menindas dan melanggar hak asasi manusia.
Hingga kini, pihak Israel belum memberikan tanggapan resmi terhadap pernyataan tersebut. Namun, komentar Erdogan semakin memperjelas ketegangan diplomatik antara Ankara dan Tel Aviv, yang belakangan ini terus memburuk akibat perbedaan pandangan terhadap isu kemanusiaan di Gaza.
Editor: Agung

