
J5NEWSROOM.COM, Mantan kepala badan intelijen Israel, David Barnea, mengungkap adanya rumor bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang pernah dilobi untuk bergabung dengan Abraham Accords, perjanjian diplomatik yang menghubungkan Israel dengan sejumlah negara Arab.
Dalam pertemuan resmi dengan utusan Amerika Serikat, Barnea menyebut Israel telah melakukan komunikasi dengan Indonesia, Ethiopia, dan Libya sebagai bagian dari strategi memperluas jaringan normalisasi hubungan dengan negara-negara Muslim. Indonesia disebut menjadi salah satu negara yang dibidik untuk ikut dalam kesepakatan tersebut, meskipun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia.
Isu ini mencuat di tengah dinamika politik kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah, di mana Abraham Accords dianggap sebagai alat diplomasi yang menggabungkan kerja sama ekonomi, pertahanan, dan hubungan internasional di bawah pengaruh Amerika Serikat. Jika kabar tersebut benar, langkah Indonesia akan menjadi hal yang sangat strategis mengingat statusnya sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
Meski begitu, pemerintah Indonesia belum memberikan tanggapan terbuka terkait kemungkinan bergabung dengan Abraham Accords. Para pengamat menilai, jika Indonesia mempertimbangkan langkah tersebut, maka harus ada jaminan bahwa kepentingan nasional, kedaulatan, serta solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina tetap menjadi prioritas utama.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap langkah diplomatiknya, Indonesia tetap mempertimbangkan nilai-nilai politik luar negeri bebas aktif, opini publik, dan komitmen terhadap keadilan internasional yang telah menjadi landasan sejak awal berdirinya negara.
Sumber: Republika
Editor: Agung

