Donald Trump Kirim Surat Minta Pengampunan untuk Benjamin Netanyahu

Presiden Donald Trump berbicara setelah konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih, Senin, 29 September 2025, di Washington. (Foto: Republika)

J5NEWSROOM.COM, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengirim surat kepada Presiden Israel Isaac Herzog. Dalam surat tersebut, Trump meminta agar Herzog mempertimbangkan memberi grasi penuh kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang tengah dihadapkan dengan proses pengadilan atas dugaan korupsi.

Trump menyebut bahwa tuduhan terhadap Netanyahu bersifat politikal dan tidak dapat dibenarkan. Ia memuji Netanyahu sebagai sekutu lama dalam perang melawan Iran dan menyampaikan bahwa Ukraina dan Israel tidak akan berada di posisi mereka saat ini tanpa panduan Netanyahu dan dukungan Amerika Serikat.

Kantor Presiden Herzog menyatakan bahwa surat dari Trump telah diterima, namun menegaskan bahwa permohonan grasi harus mengikuti prosedur resmi sesuai hukum Israel, yaitu harus diajukan oleh terdakwa dan menunggu putusan akhir pengadilan.

Respons publik Israel beragam. Sebagian pihak melihat permintaan Trump sebagai bentuk dukungan kuat terhadap Netanyahu, tetapi banyak juga yang mengkhawatirkan adanya intervensi asing dalam urusan peradilan nasional Israel. Pengamat menilai jika grasi diberikan sebelum pengadilan selesai, hal itu dapat melemahkan prinsip persamaan di depan hukum.

Kasus ini mendapat sorotan internasional karena memunculkan pertanyaan penting tentang campur tangan asing dalam proses hukum suatu negara serta dampaknya terhadap kedaulatan hukum dan persepsi publik mengenai integritas lembaga peradilan.

Sumber: Republika
Editor: Agung