J5NEWSROOM.COM, Pemerintah Indonesia mulai memperluas akses ekspor durian beku langsung ke China. Langkah ini ditempuh untuk menguatkan posisi Indonesia dalam persaingan pasar durian Asia yang selama ini didominasi Thailand dan Vietnam.
Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia menyebut bahwa delapan perusahaan nasional telah lolos verifikasi untuk mengirim durian beku ke pasar China. Verifikasi ini menjadi tahap penting sebelum pengiriman dilakukan secara resmi dalam jumlah besar.
Indonesia dianggap memiliki modal kuat untuk bersaing karena memiliki lebih dari seratus varietas durian lokal yang telah dikembangkan petani di berbagai daerah. Keberagaman ini membuat Indonesia memiliki peluang besar untuk menyesuaikan permintaan konsumen di pasar internasional.
Selama ini, sebagian besar durian Indonesia justru diekspor melalui negara lain sebelum masuk ke China. Pola distribusi tersebut membuat keuntungan bagi petani dan eksportir menjadi lebih kecil, sehingga ekspor langsung diharapkan dapat meningkatkan margin secara signifikan.
China dikenal sebagai pasar durian yang sangat potensial karena konsumsi masyarakatnya meningkat dari tahun ke tahun. Produk olahan berbahan durian seperti minuman, es krim, dan kue juga semakin populer, sehingga kebutuhan akan pasokan durian terus bertambah.
Pemerintah menilai bahwa pembukaan akses ekspor ini merupakan hasil kerja sama dan kesepakatan teknis antara otoritas Indonesia dan China. Protokol ekspor menjadi bagian penting agar produk durian beku bisa diterima secara resmi di pasar tersebut.
Meski demikian, sejumlah tantangan masih menunggu, terutama dalam pengelolaan logistik dan rantai dingin. Durian merupakan buah yang cepat matang, sehingga sistem pendingin dan pengemasan harus dijalankan secara tepat agar kualitas tetap terjaga.
Para pelaku industri menilai bahwa keberhasilan ekspor durian ke China bergantung pada kerja sama antara petani, pemerintah, dan eksportir. Jika rantai produksi berjalan baik, Indonesia dinilai mampu menembus pasar durian global secara lebih kompetitif.
Editor: Agung
