
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Badan Standardisasi Nasional (BSN) menegaskan bahwa infrastruktur mutu nasional (IMN) harus merata ke seluruh pelosok Indonesia agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya dirasakan di pusat, tetapi juga di daerah.
Plt Kepala BSN, Kristianto Widiwardono, menyatakan bahwa pemerataan IMN menjadi fondasi agar transformasi ekonomi berjalan inklusif dan tidak mengabaikan wilayah luar pusat pertumbuhan.
Untuk mewujudkan itu, BSN mendorong fasilitasi, pembinaan, serta harmonisasi kebijakan lintas sektor. Langkah tersebut bertujuan agar layanan pengujian, sertifikasi, dan metrologi bisa diakses pelaku usaha lokal tanpa harus bergantung pada kota besar.
Sampai sekarang, BSN sudah memperkuat 116 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) agar siap memberikan layanan mutu. Selain itu, melalui program SNI Bina UMK, lebih dari 2,1 juta produk UMK telah didampingi agar sesuai standar nasional, dan sekitar 2.671 pelaku usaha dibina agar memenuhi syarat mutu.
Di sisi sertifikasi, BSN mencatat penerbitan lebih dari 4.000 Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI hingga Oktober 2025. Ini menunjukkan upaya konsisten dalam meningkatkan kualitas produk lokal.
Kristianto menekankan bahwa produk unggulan daerah memiliki potensi besar jika didukung dengan IMN yang kredibel dan inklusif. Dengan begitu, daya saing nasional akan semakin kuat dan bisa membantu mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Sumber: RMOL
Editor: Agung

