
LAPORAN: Fredy
J5NEWSROOM.COM, Karimun – Kabupaten Karimun kembali menarik perhatian investor. Aslan Energy Capital, perusahaan berbasis di Singapura, menandatangani nota kesepakatan atau Head of Agreement (HoA) dengan Pemerintah Kabupaten Karimun untuk pembangunan Dyna City, kawasan kota baru berbasis energi bersih dan teknologi digital.
Penandatanganan dilakukan Bupati Karimun Iskandarsyah dan CEO Aslan Energy Capital, Dr. Muthu Chezhian, di Rumah Dinas Bupati Karimun, Kamis (27/11/2025).
Iskandarsyah mengatakan bahwa proyek dengan nilai investasi sekitar USD 2,3 miliar atau setara Rp38 triliun itu ditargetkan mulai berjalan pada 2026. “Dalam nota kesepakatan disebutkan bahwa Aslan Energy Capital akan membangun Dyna City, kota dinamis yang fokus pada energi bersih, mobilitas, dan transformasi digital,” ujarnya.
Menurut Iskandarsyah, proyek akan dibangun di Pulau Belat dan Pulau Gunung Papan karena lahan di Pulau Karimun terbatas.
“Kebutuhan lahan minimal 2.000 hingga 4.000 hektare. Pihak Aslan sudah turun langsung meninjau sejumlah pulau, dan akhirnya dipilih Pulau Gunung Papan dan Belat yang masih memiliki lahan memadai,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa model kerjasama lahan dilakukan melalui sistem sewa, disertai skema bagi hasil bagi pemilik lahan.
Bupati menilai kerja sama strategis ini akan memperkuat posisi Karimun sebagai pusat energi dan teknologi di Asia Tenggara, sekaligus mendukung agenda nasional dalam transisi menuju energi terbarukan dan ekonomi digital.
Proyek Dyna City akan memanfaatkan lahan di atas 2.000 hektare dan menghadirkan pembangunan energi bersih hingga 6 gigawatt (GW). Energi tersebut akan dialokasikan 4 GW untuk kawasan industri lokal—termasuk pusat data dan manufaktur mobilitas—dan 2 GW untuk ekspor energi bersih ke negara-negara ASEAN.
Iskandarsyah menjelaskan bahwa Dyna City akan terbagi menjadi tiga zona pengembangan:
1. Zona energi bersih terpadu, meliputi pembangkit tenaga surya, fasilitas penyimpanan baterai, LNG, dan amonia biru.
2. Zona mobilitas dan manufaktur, mencakup produksi kendaraan listrik, baterai, chip AI, dan industri hijau.
3. Zona infrastruktur digital dan kecerdasan buatan, termasuk pusat data hyperscale hingga 1,2 GW untuk mendukung komputasi dan aplikasi AI.
“Kerja sama ini menjadi langkah penting bagi masa depan Karimun,” kata Iskandarsyah. “Kami berharap proyek ini memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan mempercepat transformasi ekonomi daerah.”
Editor: Agung

