
J5NEWSROOM.COM, Sri Lanka menetapkan status darurat nasional menyusul bencana banjir dan tanah longsor hebat yang melanda sejumlah wilayah. Keputusan ini diambil setelah jumlah korban tewas meningkat tajam, dengan 153 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya hilang atau belum ditemukan.
Bencana tersebut menghancurkan ribuan rumah, lebih dari 20.000 unit, dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi. Sekitar 108.000 orang telah dipindahkan ke tempat penampungan darurat yang disediakan pemerintah, sementara ratusan ribu lainnya tercatat membutuhkan bantuan segera.
Pemerintah menyatakan akan meminta bantuan internasional untuk mendukung upaya tanggap darurat dan penyelamatan. Presiden Sri Lanka mengambil langkah cepat dengan mengaktifkan kewenangan darurat agar respons bisa dilakukan secara menyeluruh — dari evakuasi korban, distribusi bantuan, hingga pemulihan infrastruktur.
Pasukan militer, angkatan laut, dan petugas keamanan dikerahkan untuk membantu evakuasi, distribusi logistik, serta menetapkan pos-pos penyelamatan di berbagai titik terdampak. Upaya penyelamatan intensif terus diupayakan meskipun banyak akses jalan dan fasilitas umum terputus akibat kerusakan.
Situasi darurat dianggap paling parah dalam beberapa tahun terakhir di Sri Lanka. Banyak kawasan kini terendam banjir, medan longsor membahayakan warga, dan kebutuhan mendesak seperti makanan, air bersih, pelayanan medis, serta tempat penampungan aman menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan lembaga kemanusiaan.
Editor: Agung

