Dr Aqua Dwipayana Mengutamakan Kualitas Saat Sharing Komunikasi dan Motivasi 

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr Aqua Dwipayana. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

Oleh Dr Aqua Dwipayana

BANYAK orang mengurungkan niatnya mengundang saya untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dengan beberapa alasan. Mereka khawatir saya menolak undangan tersebut.

Alasan pertama, jumlah pesertanya tidak banyak. Ada yang cuma hitungan jari tangan.

Mereka tahu selama ini setiap saya melaksanakan acara Sharing Komunikasi dan Motivasi, umumnya jumlah pesertanya banyak. Mulai dari puluhan orang hingga ribuan orang.

Dengan jumlah peserta yang sedikit, mereka khawatir saya menolak undangan tersebut. Jadi belum mengontak saya, telah lebih dulu mengurungkan niatnya.

Selama ini saya telah memotivasi lebih dari 2 juta orang. Tempatnya di seluruh Indonesia dan puluhan negara.

Alasan kedua, pesertanya guru pendidikan dasar. Mereka mengajar di sekolah Pendidik Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

Mereka yang mau mengundang membatalkan niatnya karena melihat para peserta sharing saya. Banyak pejabat termasuk jenderal. Juga pengusaha dan pegawai swasta.

Mereka mengatakan minder untuk mengundang saya. Apalagi tahu pendidikan saya doktor. Merasa bahwa levelnya berbeda.

Alasan ketiga, honornya mahal. Mereka yang belum mengenal saya, membaca di media sosial persyaratan untuk mengundang saya.

Sharingnya minimal 2 jam. Honor per jam Rp 35 juta nett. Pembayarannya minimal H-2. Jika acaranya di luar kota dan harus naik pesawat maka pesawatnya Garuda Indonesia atau Batik Air kelas bisnis. Menginapnya di hotel bintang lima.

Semua itu standar mengundang saya sebagai pembicara profesional. Sejak lama saya mensyaratkan hal tersebut karena pihak yang mengundang selalu menanyakan hal itu.

Begitu mengetahui persyaratan tersebut, mereka membatalkan rencana mengundang saya. Dari awal sudah mengukur kemampuannya terutama terkait dengan materi yang harus mereka siapkan.

Berniat Saling Belajar

Menyikapi semua itu, saya menegaskan selama ini lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Jadi paling penting bukan jumlah peserta sharing, tapi adalah mutu mereka. Dalam arti semuanya berniat dan bersungguh-sungguh untuk saling belajar.

Sebagai pembicara, selain meniatkan semua kegiatan saya termasuk sharing adalah ibadah, juga secara serius saya belajar kepada semua peserta. Menyimak bahasa verbal dan nonverbal mereka.

Dari sikap para peserta termasuk umpan balik yang mereka sampaikan, saya banyak belajar. Bahkan terkadang ada hal-hal baru yang mereka utarakan. Saya yang semula tidak tahu jadi tahu.

Saya pernah melakukan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan lima orang peserta. Semuanya antusias. Saya banyak belajar kepada mereka, apalagi usianya masih relatif muda. Mereka mahasiswa S2 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.

Waktu itu diskusinya menarik. Dua arah. Semuanya mengutarakan pendapat masing-masing. Saya sangat menghargai yang mereka sampaikan.

Saya paling senang sharing dengan para guru yang mengajar di pendidikan dasar, PAUD sampai SD. Pekerjaan mereka sangat mulia terutama untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa.

Undangan dari mereka selalu saya prioritaskan. Itu wujud penghormatan saya kepada mereka.

Saat sharing dengan mereka, saya selalu menyimak yang mereka sampaikan. Banyak pelajaran yang saya peroleh, di antaranya adalah sikap sabar menghadapi para siswa.

Umumnya mereka berusaha menjadikan para siswanya seperti anak sendiri. Pendekatannya seperti orangtua dan anak. Penuh kasih sayang dan rasa empati.

Mereka sangat bersyukur saat berhasil mendidik semua siswanya. Menjadi anak-anak yang mengutamakan adab dan kesantunan. Setelah itu diikuti dengan ilmu.

Semua pengalaman yang mereka utarakan, pelajaran berharga buat saya. Mereka cerita suka duka mengajar di tempat kerja masing-masing.

Terpenting Amanah

Honor adalah wujud penghargaan dari yang mengundang kepada saya. Mereka menghargai kehadiran saya untuk berbagi pengetahuan, wawasan, ilmu, dan pengalaman.

Saya selalu berusaha memahami pihak yang mengundang. Melihat kemampuan mereka termasuk dari sisi materi.

Bagi saya yang paling utama bukanlah berapa banyak honor yang saya terima sebagai pembicara. Hal terpenting adalah amanah yang mereka berikan. Tidak banyak orang mendapat kepercayaan serupa.

Begitu diberi amanah, langsung saya laksanakan secara optimal. Tujuannya agar para pengundang senang dan puas. Sehingga kelak diundang lagi untuk berbagi.

Pengalaman selama ini mereka yang puas dengan kehadiran saya, akan mengundang kembali. Tidak hanya itu. Tanpa saya minta, mereferensikan ke teman-temannya. Hasilnya dahsyat dan luar biasa.

Setelah mengetahui sikap saya tersebut, mereka yang semula ragu-ragu mengundang saya, sikapnya berubah. Berani menyampaikan niatnya.

Saya tidak akan menolak jika waktunya pas jadwal saya kosong. Juga topiknya sesuai dengan kompetensi saya.

Sangat bersyukur setiap selesai melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Apalagi jika melihat perubahan yang signifikan pada peserta.

Saya selalu ingat bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat sesama. Seoptimal mungkin, saya berusaha mewujudkannya. Aamiin ya robbal aalamiin…

Dari Bogor saya ucapkan selamat mengoptimalkan potensi diri untuk selalu berbagi kepada sesama. Salam hormat buat keluarga.

18.45 30112025

Penulis adalah Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional