
J5NEWSROOM.COM, SPPG Margomulyo di Kecamatan Seyegan, Sleman, mendapat pujian atas inisiatif pengelolaan limbah program Makan Bergizi Gratis (MBG). Limbah dari dapur MBG yang berupa sisa makanan diproses menjadi media biopori, pakan maggot, dan pupuk organik, sehingga tak lagi sekadar limbah.
Tak hanya limbah organik, minyak bekas (jelantah) juga dimanfaatkan. Minyak ini diubah menjadi bio solar melalui kerja sama SPPG dengan pusat pengolahan limbah lokal. Ini merupakan bagian dari upaya pengelolaan sisa dapur secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pejabat dari Badan Gizi Nasional menyatakan bahwa praktik tersebut bisa menjadi contoh bagi dapur MBG di daerah lainnya. Menurutnya, kalau limbah dapur dikelola dengan baik, program MBG tidak hanya membantu kebutuhan gizi, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan ekonomi lokal.
Direktur BGN menambahkan bahwa ke depannya, mereka ingin menetapkan standar pengelolaan limbah yang ramah lingkungan untuk semua SPPG. Tujuannya agar limbah makanan bisa diolah menjadi sumber daya ekonomi yang bermanfaat, bukan sekadar dibuang.
Langkah SPPG Margomulyo ini sejatinya mencerminkan prinsip ekonomi sirkular: limbah bukan akhir dari siklus, tetapi bahan baku potensial untuk menghasilkan produk berdaya guna. Inovasi ini tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui pemanfaatan limbah.
Editor: Agung

