
J5NEWSROOM.COM, Tanjungpinang – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tanjungpinang bersama Institut Agama Islam Miftahul Ulum (IAIMU) Tanjungpinang sepakat memperkuat literasi dan pendidikan jurnalistik melalui kerja sama resmi yang kini tengah disusun kedua pihak. Kesepakatan awal tersebut terjalin dalam pertemuan yang digelar pada Selasa (9/12/2025).
Ketua PWI Tanjungpinang, Suhardi, menjelaskan bahwa PWI saat ini berada dalam kondisi organisasi yang lebih solid, baik di tingkat pusat maupun daerah. Konsolidasi ini, kata dia, membuka ruang lebih luas bagi PWI untuk fokus menjalankan amanah terkait peningkatan kualitas wartawan.
“PWI pusat memberi amanah agar organisasi memperkuat program pendidikan, pelatihan jurnalistik, hingga peningkatan profesionalisme wartawan. Karena itu, kolaborasi dengan institusi pendidikan menjadi sangat strategis,” ujar Suhardi.
Dalam pertemuan tersebut, Suhardi juga memaparkan program baru PWI, yakni Akademi Jurnalistik Raja Ali Kelana PWI Kepri yang baru-baru ini diresmikan oleh Pengurus PWI Kepri di Batam. Akademi tersebut dirancang sebagai pusat pelatihan, seminar, dan workshop untuk meningkatkan literasi generasi penerus di Kepri.
Selain fokus pada penguatan wartawan, PWI Tanjungpinang turut membuka peluang bagi mahasiswa IAIMU Tanjungpinang untuk terlibat langsung dalam praktik jurnalistik.
“Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman lapangan, bimbingan profesional, serta memahami praktik jurnalistik secara langsung,” tambah Suhardi.
Sementara itu, Rektor IAIMU Tanjungpinang, Dra. Hj. Mardiah, MM, menyambut positif program yang ditawarkan PWI. Ia menilai bahwa literasi dan pendidikan jurnalistik menjadi kebutuhan penting bagi mahasiswa lintas jurusan.
“Kami sangat mendukung inisiatif PWI. Bahkan kami sudah mengusulkan pembukaan jurusan jurnalistik ke pusat, agar program itu dapat tersedia di kampus kami,” ujarnya.
Ia juga menyatakan kesiapan IAIMU untuk memfasilitasi berbagai program pelatihan melalui penyediaan ruang kelas, mahasiswa peserta, hingga penyesuaian kegiatan akademik di tingkat fakultas. Ia menekankan bahwa kolaborasi ini harus berjalan berkelanjutan agar berdampak jangka panjang.
“Kami berharap program ini tidak hanya berjalan pada satu periode kepengurusan. Wartawan harus kompak dan terus menjaga kualitas organisasi,” katanya.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan awal untuk menyusun draft Memorandum of Understanding (MoU) sebagai dasar kerja sama hingga tahun 2028. Kedua pihak berharap sinergi ini dapat menjadi model penguatan pendidikan jurnalistik di lingkungan perguruan tinggi, khususnya di Kepri.
Editor: Agung

