
Oleh Dr Aqua Dwipayana
SELAMA enam hari di Papua, Senin sampai Sabtu (8-13/12/2025) saya mendapat banyak berkah dan rezeki. Nilainya melebihi materi berapa pun. Tidak banyak orang yang seberuntung saya. MasyaALLAH…
Sebelum meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta pada Senin dini hari, saya sudah ada agenda melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebanyak tiga sesi. Total peserta 1.350 orang.
Seluruh sharing itu di TNI Angkatan Laut. Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III Laksda TNI Dato Rusman Sutan Nurdin yang mengundang saya untuk memotivasi jajarannya baik yang bertugas di Kabupaten Sorong maupun di Kabupaten Biak.
Saat sharing di Sorong, selain jajaran Dato dan istri mereka yang tergabung dalam Jalasenastri, juga hadir ratusan prajurit yang di Komando Daerah Angkatan Laut XIV dan Pasukan Marinir III. Komandan mereka, Laksda TNI Djatmoko dan Mayjen TNI (Mar) Andi Rahmat yang menugaskan mereka untuk hadir.
Jayapura Penuh Kenangan
Saya hanya semalam di Sorong. Selasa pagi melanjutkan perjalanan ke Jayapura. Kota yang penuh kenangan buat saya. Seumur hidup ingat terus.
Pada Senin (18/3/2024) pagi sekitar pukul 07.30 WIT saya sakit di Bandara Sentani Jayapura, Papua. Begitu keluar dari pesawat Batik Air ID 6180 tiba-tiba saya sesak nafas.
Sejak itu sampai empat hari kemudian, Kamis (21/3/2024) siang meninggalkan Jayapura, saya mendapat bantuan dari “malaikat” yang wujudnya manusia. Mereka membantu saya dengan ikhlas dan totalitas.
Menariknya, mereka yang membantu tersebut —jumlahnya mencapai puluhan orang— baru pertama kali ketemu saya. Ini aneh tapi nyata.
Baru sekali jumpa, begitu tahu saya sakit, mereka dengan caranya masing-masing, berusaha memberikan yang terbaik kepada saya. Mereka optimal membantu agar saya segera sembuh, sehingga dapat meninggalkan Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk kembali ke Bogor, Jawa Barat.
Hasilnya luar biasa, setelah dirawat selama empat hari tiga malam di ruang VIP, kamar Mambruk 12 Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, dua dokter terbaik yang merawat saya, menyatakan saya boleh meninggalkan rumah sakit milik Polri itu. Sambil mengingatkan untuk istirahat dulu, kegiatannya jangan diforsir.
Kedua dokter terbaik itu adalah Kapten dr Ganda Wibowo, Sp.JP, FIHA dan dr Viktor Paulus M, Sp.P, FAPSR. Mereka, terutama dr Ganda intens merawat saya. Setiap hari datang untuk melihat perkembangan kesehatan saya sambil memberi motivasi agar saya segera sembuh.
Sharing Tiga Sesi Rezeki Luar Biasa
Begitu tiba di Jayapura, saya langsung silaturahim ke Komandan Komando Daerah Angkatan Laut X Jayapura Mayjen TNI (Mar) Werijon. Kami baru pertama kali. Langsung akrab. Ngobrolnya cair dan hampir 3 jam. Malamnya pria rendah hati itu menjamu saya makan malam di rumahnya bersama para pejabat utama dan pejabat BRI Wilayah Jayapura.
Rabu pagi, saya melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan X Jayapura. Komandannya Letkol Marinir Masykur yang memimpin acara itu. Batalyon tersebut dibawah Werijon.
Kamis pagi saya melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Komando Armada III Biak yang dipimpin Laksma TNI Elmondo Samuel Sianipar. Pesertanya juga dari Lanud Biak, Lanudal Biak, dan Wing Udara 3 Biak.
Selain tiga sesi yang terjadwal tersebut, saya dapat bonus melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebanyak tiga sesi. Tempatnya di Jayapura (satu sesi) dan Biak (dua sesi).
Semua kegiatan itu mendadak. Merupakan rezeki yang luar biasa buat saya. Mendapat banyak pelajaran berharga dari semua pesertanya.
Rabu pagi saya sharing di Bank Muamalat Indonesia Cabang Jayapura. Kepala Cabangnya Christinawulansari Elok Jatiwaluyaningtias memimpin acara tersebut.
Saya katakan kepada seluruh pegawai yang hadir bahwa potensi bank syariah termasuk di Jayapura besar sekali. Mereka harus semangat meraihnya dan yakin mampu.
Pada Kamis, di luar rencana, saya sharing sebanyak tiga sesi. Selain di Guskamla Koarmada III, juga di BRI Cabang Biak yang Pemimpin Cabangnya Suwono dan di Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Daerah Biak Numfor yang dipimpin Nurstiani Bantilan.
Saat di BRI Cabang Biak saya sampaikan nama besar BRI seharusnya membuat para pegawai lebih mudah memenangkan persaingan. Mereka unggul dibandingkan kompetitornya.
Sedang kepada pengurus dan anggota IAD Daerah Biak Numfor saya tekankan agar mendukung penuh tugas suami mereka yang bekerja di Kejaksaan Negeri Biak. Perannya sangat penting, baik sebagai istri maupun ibu bagi anak-anaknya.
Para peserta sharing antusias dan puas. Ada yang langsung menghubungi saya untuk melanjutkan silaturahim. Alhamdulillah…
Di kereta Pandalungan dari Stasiun Gambir Jakarta menuju Kota Tegal, saya ucapkan selamat berusaha membahagiakan banyak orang dengan rajin berbagi. Salam hormat buat keluarga.
21.00 14122025
Penulis adalah Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional

