Niat Utama Petugas PPIH Melayani Jamaah Haji, Bisa Berhaji Itu Bonus!

Menteri Haji dan Umrah KH. Muhammad Irfan Yusuf menyalami para peserta seleksi petugas PPIH Arab Saudi. (Foto: Kemenhaj RI)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Menjadi pelayan tetamu Allah SWT di baitullah, bukanlah tugas yang mudah. Harus melewati seleksi panjang, bersaing dengan ribuan orang. Tapi, jika terpilih, tentulah ini jadi suatu kehormatan dan berkah yang luar biasa. Bagaimana seleksi menjadi pelayan tetamu Allah SWT itu? Berikut catatan Pemimpin Redaksi J5NEWSROOM.COM, Saibansah Dardani, yang menjadi salah satu dari 5.221 peserta seleksi petugas PPIH 2026 tersebut.

Seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji tahun 2026, diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah RI. Termasuk, proses seleksi pendaftaran para calon petugas PPIH (Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tingkat daerah dan pusat untuk musim haji 1447 H/2026 M.

Seleksi daerah dimulai dari pengumuman seleksi pada 20 November 2025, sampai dengan pengumuman hasil CAT (Computer Assisted Test) pada 5 Desember 2025. Lalu, akhirnya berujung pada seleksi petugas PPIH Arab Saudi tingkat pusat yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis, 18 Desember 2025.

Panitia seleksi membagi 5.221 orang peserta seleksi petugas PPIH 2026 menjadi dua sesi yang digelar di Gedung Serba Guna 1 dan 2 Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Semua itu dilakukan, karena begitu besarnya kepercayaan dan animo masyarakat untuk menjadi petugas PPIH.

Direktur Jenderal Bina Penyelenggaraan Haji dan Umrah sekaligus Ketua Panitia Seleksi PPIH, Puji Raharjo, melaporkan, total pendaftar mencapai 11.349 orang. “Yang mendaftar melalui aplikasi sebanyak 11.349 orang. Seingat saya, ini jumlah terbanyak, rekor,” ujar Puji dalam laporannya.

BACA JUGA: 11.349 Pendaftar Ikuti Tahapan Awal Seleksi Petugas Haji 2026: Ini Pesan Menteri Haji Gus Irfan

Merespon laporan tersebut, Menteri Haji dan Umrah KH. Muhammad Irfan Yusuf yang membuka secara resmi seleksi petugas PPIH Arab Saudi tingkat pusat tersebut mengatakan, rekor peserta ini suatu bukti bahwa kepercayaan masyarakat, umat, kepada Kementerian Haji dan Umrah itu semakin meningkat. Tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat itu, tetapi yang lebih tidak mudah lagi adalah menjaga kepercayaan masyarakat. Karena itu, tolong dijaga kepercayaan masyarakat ini.

“Untuk itu, saya minta semua proses seleksi dilakukan secara bersih, tidak boleh ada permainan, baik oleh panitia maupun oleh peserta. Tahun ini, peserta yang mendaftar lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Rekor,” ujar Gus Irfan, demikian sapaan akrab Menteri Haji dan Umrah itu.

Karena para calon petugas PPIH ini datang dari berbagai daerah di Indonesia, apakah Ketua Panitia Seleksi PPIH masih bisa menambah kuota lagi? Kalau bisa tolong ditambahkan ya, mereka ini jauh-jauh datang ke sini. Berarti mereka percaya kepada kita, bisa menyelenggarakan seleksi ini dengan bersih dan transparan.

Nawaitu Utama Melayani Tetamu Allah SWT

Gus Irfan dengan nada suaranya yang teduh, memberikan tausiah kepada para calon petugas PPIH Arab Saudi. Bahwa menjadi petugas haji itu bukanlah pekerjaan mudah, harus dijalankan dengan tulus dan ikhlas. Tugas utamanya adalah menjadi petugas pelayan haji. Kalau pun nanti para petugas haji ini dapat menjalankan ibadah haji, itu adalah bonus saja, bukan tujuan utama.

Jadi, jika sebagai petugas haji nanti menghadapi situasi pilihan, apakah akan menjalankan ritual ibadah haji atau menolong jamaah haji yang kondisinya membutuhkan bantuan, dengan konsekwensi harus meninggalkan seluruh rangkaian ritual haji.

Maka, sebagai petugas haji, tentulah saudara-saudara harus memilih untuk menolong jamaah haji tersebut. InsyaAllah malaikat akan mencatat amal kita itu juga sebagai pahala ibadah haji.

Pemimpin Redaksi J5NEWSROOM.COM, Saibansah Dardani, salah satu peserta seleksi petugas PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis, 18 Desember 2025. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

Seperti yang pernah kita dengar kisah seorang di daerah Baghdad Irak yang di antara tidurnya mendengar percakapan dua orang malaikat mengenai jamaah haji. Waktu itu jumlah jamaah hajinya baru sekitar 70 ribu.

Malaikat satu mengatakan, luar biasa banyaknya jamaah haji tahun ini. Tetapi disahuti malaikat kedua, iya benar, tetapi tidak ada satu pun yang hajinya diterima Allah SWT. Kecuali, seorang tukang sol sepatu bernama Abdullah. Lalu, dicarilah si tukang sol sepatu yang hajinya diterima itu.

Akhirnya, ketemulah dan ditanyakan kepadanya, apa amalannya sampai hajinya diterima Allah SWT. Kemudian dijawab, dirinya sebenarnya tidak jadi berangkat haji tahun ini, karena uang yang dikumpulkanya bertahun-tahun untuk berangkat haji itu, disedekahkan ke tetangganya yang masak bangkai untuk makan anak-anaknya, karena miskin.

“Ternyata, amal inilah yang kemudian dicatat dan diterima Allah SWT dan diganjar sebagai pahala haji mabrur. Dan karena amalan seorang tukang sol sepatu inilah, Allah SWT kemudian menerima ibadah haji 70 ribu orang jamaah haji tahun itu,” tutur Gus Irfan.

Tahun ini, adalah tahun pertama seluruh rangkaian proses pelaksanaan ibadah haji diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah. Untuk itu, saya minta kepada bapak-ibu calon petugas haji, apabila ada jamaah haji yang merasa terkesan atas bantuan bapak-ibu semua dan berterimakasih, lalu memberikan sesuatu sebagai apresiasi, tolong jangan diterima.

Tolaklah dengan cara yang halus agar tidak menyinggung perasaan jamaah haji tersebut. Pertama, dengan menerima pemberian itu akan mengurangi keikhlasan bapak-ibu sekalian. Yang kedua, saya khawatir dalam kamus KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pemberian itu masuk dalam kategori gratifikasi atau tidak.

Karena itu, sekali lagi saya sampaikan, mari kita laksanakan ibadah haji tahun 2026 ini dengan bersih, akuntabel, bertanggung jawab dan transparan. Niatkan hati yang ikhlas untuk melayani para tamu Allah SWT. Itu saja!